PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Opini

Jejak dan Arah Munas

in Opini
399
0
571
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Munas bukanlah sekadar simpul momen berkumpulnya para pengurus untuk konsolidasi organisasi. Munas menjadi bagian dari mile stones, patok-patok dalam lintasan sejarah organisasi, yang saling terhubung dari awal berdirinya organisasi sampai sekarang. Ada benang merah dari Munas-munas sebelumnya hingga kini. Apa yang dihasilkan Munas dan Rapimnas sebelumnya menjadi masukan dalam Munas berikutnya. Karena itu, Munas LDII ke-8 ini, melahirkan tema maupun topik bahasan yang tentu tidak terlepas dari implementasi hasil-hasil Munas sebelumnya.

Selain itu, tentu kemampuan membaca situasi dan kondisi lingkungan strategis bisa menjadi salah satu berkah. Pembahasan yang bergulir dalam Munas LDII ke-8 ini juga menangkap dinamika yang berkembang di dalam maupun di luar negeri khususnya di regional kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Ada masukan dari internal. Program Pembina Penggerak Generus, Tahfidz Al Qur’an, Ekonomi Syariah termasuk di dalamnya Pikub.com, dan kontribusi lainnya, mulai dari gerakan Go-green untuk penghijauan, bela negara yang bekerja sama dengan beberapa Kodam, gerakan internet sehat, hingga event ASMEP (semacam forum pertemuan untuk usaha kecil menengah se-ASEAN di Tangerang pada November 2015 lalu), menjadi asupan untuk program ke depan.

Dari eksternal, jalinan komunikasi dan diskusi dengan berbagai pihak, apakah dari pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, praktisi dalam berbagai bidang, hingga pejabat pemerintahan di negara-negara ASEAN termasuk kelompok non pemerintahnya, memberikan masukan juga untuk perumusan program ke depan. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk kelancaran operasional organisasi maupun untuk peningkatan kesejahteraan warga LDII.

Munas bukan berdiri sendiri atau seremonial di pembukaan setelah itu selesai. Munas sebelumnya dan yang ke-8 ini memiliki konsep yang disusun dengan usaha dan upaya ekstra mendalami dan menggali perjalanan sejarah organisasi dengan segala dinamikanya, baik pasang surut hubungan organisasi dengan para pemangku kepentingannya maupun tantangan dan kendala yang dihadapi di lapangan. Memakai istilah Ketua DPP LDII, Prasetyo Sunaryo, ada skeleton, kerangka yang dibuat untuk Munas. Bukan sekadar memenuhi AD/ART organisasi yang harus digelar dalam lima tahun sekali.

Semua itu diproyeksikan dalam suatu peta yang menggambarkan jejak langkah organisasi dengan segala permasalahannya. Dan tentu dievaluasi. Apa yang sudah berhasil dan belum tercapai. Dan apa langkah selanjutnya. Sekilas tampak mudah. Tapi bagi yang belum pernah” dicakar” cobaan, tantangan, dan kendala dalam mengelola dan menjalankan roda organisasi, biasanya belum dapat memahami kedahsyatan kesabaran, keteguhan, dan kekonsistenan dalam mengemban amanah sementara sarana dan prasarana serba terbatas.

Sebagai ormas, LDII merupakan bagian dari komponen bangsa. Menjadi bagian dari sebuah negeri yang berlandaskan ideologi Pancasila ini. Karena itu, menyitir pernyataan mantan Panglima TNI, Moeldoko, ketika pengurus DPP LDII beraudiensi dengan beliau, bahwa jadilah orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang tinggal di Indonesia. Ada merasa terpaut dengan sebuah bangsa, merasa bahwa diri, identitas, terajut rapat, dengan sesuatu yang disebut Indonesia. Menyadari kalau negeri aman dan tenteram, maka warga LDII pun akan merasa nyaman dan yang tak kalah penting adalah lancar ibadahnya. Sebaliknya, bila Indonesia bergejolak, seperti yang sekarang terjadi di beberapa negara di Timur Tengah, maka akan berimbas juga pada warga LDII yang pada akhirnya mempengaruhi kehidupan maupun ketenangan dalam menjalankan ibadahnya. Karena itu, Ketua Umum DPP LDII, Prof. Dr. Ir. KH. Abdullah Syam, dalam berbagai kesempatan dengan tegas dan jelas menyatakan NKRI adalah harga mati. LDII berkomitmen mempertahankan keutuhan NKRI. Ini bukan sekadar mencintai sebuah tanah air tapi adalah untuk menggerakkan warga LDI untuk berperan aktif berkontribusi untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini, yang pada muaranya akan berdampak kembali pada warga LDII maupun sekitarnya.

Munas LDII ke-8 ini berbeda dengan Munas-munas sebelumnya. Baik dari segi konteks isu-isu strategis yang melingkarinya, tantangan dan cobaan yang mengepung mulai dari pengaruh dampak teknologi informasi dengan kemudahan mengakses pornografi dan manipulasi informasi, hingga kondisi tanah air yang belum “menggembirakan”. Tata kelola pendidikan kita masih sangat buruk (Harian Kompas, 27 September 2016). Ada 997.554 siswa SD yang putus sekolah. “Kehancuran” ekosistem yang sedemikian dahsyat terjadi berulang-ulang mulai dari banjir bandang, longsor, kebakaran hutan, maupun polusi menyergap akibat salah dalam mengelola daya dukung dan daya tampung lingkungannya. Belum lagi kesenjangan sosial yang semakin meningkat dengan indikator koefisien gini (indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh) yang semakin melebar. Fakta dalam 15 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi yang berjalan dinikmati oleh 20% masyarakat terkaya. Sedangkan sekitart 80 persen penduduk – atau lebih dari 205 juta orang – rawan merasa tertinggal.

Di sisi lain, kuantitas, kualitas, dan kontribusi riset bagi pembangunan sangat jauh tertinggal dari negara-negara tetangga kita apalagi bila dibandingkan negara-negara maju. Untuk menjadi negara yang maju, riset dan teknologi menjadi salah satu komponen mutlak. Masih panjang lagi daftar “masalah” kalau mau disusun. Itulah sekelumit kondisi aktual yang mengiringi Munas ke-8 ini.

Lalu apa dan bagaimana kontribusi LDII dalam menyikapi permasalahan bangsa ini ? Nah, Munas menjadi salah satu ajang atau forum untuk memformulasikan apa saja karya, kontribusi, yang dapat disumbangkan LDII bagi bangsa ini. LDII selalu bergerak, aktif, mencoba memberikan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini. Salah satunya upaya terus-menerus pembangunan karakter utamanya pada generasi muda. Meminjam istilah filsuf Prancis, Henri Bergson, yang mengumandangkan élan vital, dorongan hidup yang terus-menerus mengalir dan tumbuh, bukan kehadiran yang statis.

Mudah-mudahan Munas ke-8 ini juga menghasilkan kontribusi pemikiran, gagasan, program, dan komitmen untuk terus meneguhkan visi dan misi organisasi yang intinya menjadi warganya profesional religius sekaligus institusinya secara berkelanjutan dan terus-menerus mendorong NKRI menuju apa yang sering disebut sebagai “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr” (negeri yang aman, tenteram, sejahtera dalam naungan, ridho, Allah SWT). Semoga.

Iskandar Siregar
Wakil Sekretaris Umum DPP LDII

Related Posts

Refleksi Hari Guru Nasional 2025: Indonesia Kuat Dimulai dari Guru Hebat
Opini

Refleksi Hari Guru Nasional 2025: Indonesia Kuat Dimulai dari Guru Hebat

by admin
November 26, 2025
0

Oleh Sudarsono* “Indonesia tidak akan pernah menjadi bangsa yang kuat jika guru masih dipandang komoditas. Lebih dari sekedar seremoni tahunan, Hari Guru...

Read more
Guru Hebat Lahir dari Kebiasaan Kecil yang Konsisten
Opini

Guru Hebat Lahir dari Kebiasaan Kecil yang Konsisten

by admin
November 26, 2025
0

Oleh Thonang Effendi* Guru bukan hanya penyampai ilmu, tetapi cermin hidup yang diam-diam diamati murid setiap hari. Mereka mungkin tidak selalu mengingat...

Read more
Anak-anak Pahlawan Lingkungan Masa Depan
Opini

Anak-anak Pahlawan Lingkungan Masa Depan

by admin
November 16, 2025
0

Oleh Sudarsono dan Sri Sartikah* “Anak-anak bukan sekadar pewaris bumi, mereka adalah aktor utama yang bisa mengubah cara kita merawat alam. Dari...

Read more
Ibu Rumah Tangga, Pahlawan Lingkungan yang Tak Pernah Disebut
Opini

Ibu Rumah Tangga, Pahlawan Lingkungan yang Tak Pernah Disebut

by admin
November 14, 2025
0

Oleh Sudarsono dan Sri Sartikah* Koordinator Bidang (Korbid), Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), Sumberdaya Alam, dan Lingkungan Hidup...

Read more
Saatnya Bumi Menanti Pahlawan Hijau Melawan Perubahan Iklim
Opini

Saatnya Bumi Menanti Pahlawan Hijau Melawan Perubahan Iklim

by admin
November 12, 2025
0

Oleh Atus Syahbudin Perubahan iklim sudah terasa hingga ke dalam rumah. Suhu Kota Yogyakarta terasa kian panas, hujan turun tak menentu, dan...

Read more
Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin
Opini

Dari Sampah Jadi Berkah: Perwujudan Ekonomi Sirkuler di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin

by admin
November 4, 2025
0

Oleh Sudarsono dan Hari Winarsa* Sampah yang biasanya jadi masalah, di Pondok Pesantren Minhaajurroosyidiin justru diolah jadi betkah. Dari sisa limbah dapur...

Read more

Trending

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tekankan Kedaulatan Pangan sebagai Isu Strategis Bangsa
Berita Kegiatan

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tekankan Kedaulatan Pangan sebagai Isu Strategis Bangsa

2 hours ago
Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri
Nasional

Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

2 days ago
Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga
Lintas Daerah

Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

2 days ago
Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional
Lintas Daerah

Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

2 days ago
LDII Surabaya: Pancasila Asas Organisasi Sejak Organisasi Didirikan
Lintas Daerah

LDII Surabaya: Pancasila Asas Organisasi Sejak Organisasi Didirikan

2 days ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tekankan Kedaulatan Pangan sebagai Isu Strategis Bangsa

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tekankan Kedaulatan Pangan sebagai Isu Strategis Bangsa

December 7, 2025
Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

December 5, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by GenerusMedia

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by GenerusMedia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In