Polewali Mandar (14/5). DPW LDII Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar pengajian rutin bulanan yang dihadiri ratusan warga LDII se-Kabupaten Polewali Mandar, pada Minggu (11/5). Pengajian juga diikuti secara daring bagi warga LDII di Kabupaten Majene dan Mamuju melalui 15 titik pantau.
Bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Dewan Penasihat DPD LDII Sulbar, Abdurrahman Sakri menyampaikan bahwa inilah wujud dari sedekah semua warga LDII. “Aula ini dibangun dari kemauan semua warga LDII,” ungkapnya.
Pada kesempatan kali ini, Sekretaris DPW LDII Sulbar Heri Agus Winarto menyampaikan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang dilaksanakan di Jakarta, 21-23 Februari 2025 lalu terkait strategi perjuangan zaman sekarang melalui media sosial.
“Pada era digital saat ini, kebijakan dalam bermedia sosial sangatlah penting untuk mengatur perilaku pengguna dan menciptakan lingkungan digital yang sehat, maka diharapkan warga LDII bisa bijak dalam bermedia sosial dan tidak terpengaruh dengan berita berita hoaks,” tegasnya.
Dalam era digital yang semakin berkembang, media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Platform seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan TikTok memungkinkan seseorang berinteraksi dengan orang lain dan mendapatkan informasi secara real-time.
“Namun, kebebasan ini juga membawa tanggung jawab yang besar bagi kita untuk memastikan bahwa informasi yang kita bagikan adalah hal yang positif dan etis,” imbuhnya.
Heri juga memperkenalkan media sosial yang dimiliki oleh LDII Sulbar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital yang positif dan membantu menyebarluaskan kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh LDII Sulbar juga sebagai dakwah bilhal melalui media sosial. “Potensi-potensi yang ada di dalam LDII supaya disebarluaskan untuk upaya kelancaran dalam beramal sholih,” tuturnya.
Pada kesempatan kali ini pula, DPW LDII Sulbar menyampaikan hasil dari Pelatihan Jurnalistik yang menghadirkan pemateri dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan LDII News Network (LINES). Hasil dari projek kelompok pada saat pelatihan ditayangkan dan ditonton oleh seluruh peserta pengajian baik offline maupun online. Sehingga para peserta pun dapat melihat secara langsung dampak postif dilaksanakan pelatihan tersebut.
Heri yang juga ketua panitia pelatihan jurnalistik lalu menyampaikan rasa syukurnya atas kegiatan yang berhasil dilaksanakan. Ia merasa terbantu dengan kerja sama yang baik antar panitia, “Kami mengarahkan, adik panitia mengerjakan dan alhamdulillah kegiatan terlaksana dengan baik,” tutupnya.