Sleman (23/6). Ratusan warga Padukuhan Sangurejo, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Sleman, menggelar aksi bersih lingkungan pada Minggu, 1 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menuju ProKlim Lestari 2026 sekaligus simbol kuatnya gotong royong antarwarga dalam menjaga kelestarian alam. Sejumlah unsur masyarakat dan lembaga turut serta, termasuk perwakilan dari LDII, BRIN, Fakultas Kehutanan UGM, serta Komunitas Informasi Masyarakat (KIM).
Aksi ini difokuskan pada pembersihan kawasan Embung Kaliaji, area perkemahan, aliran sungai, dan jalan-jalan padukuhan. Tak hanya membersihkan sampah, kegiatan ini juga menyasar edukasi lingkungan kepada generasi muda. Para pemuda dan pelajar dilibatkan secara langsung agar tumbuh rasa cinta terhadap lingkungan sejak dini.
Panewu Anom Kapanewon Turi, Muhammad Yunan Lutrianto, mengapresiasi keterlibatan seluruh lapisan masyarakat dalam kegiatan tersebut. Ia menyebut aksi ini sebagai bukti kolaborasi yang konkret dalam mewujudkan ketahanan iklim di tingkat lokal. “Sangurejo saat ini menjadi satu-satunya padukuhan di DIY yang mewakili provinsi di tingkat nasional dalam program lingkungan berkelanjutan. Ini prestasi luar biasa, hasil sinergi antara warga, aparatur, dan mitra lembaga,” ujar Yunan di sela kegiatan.
Yunan juga menekankan pentingnya menjadikan kegiatan seperti ini sebagai budaya yang berkelanjutan, bukan sekadar seremoni tahunan. “Gotong royong seperti ini harus jadi napas kehidupan kita sehari-hari. Jangan berhenti hari ini saja. Sangurejo telah memberi contoh bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, menyampaikan bahwa partisipasi LDII dalam kegiatan ini merupakan bentuk komitmen organisasi dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Kami di LDII sangat concern dengan pelestarian alam. Aksi bersih lingkungan ini sejalan dengan prinsip dakwah bil hal, yaitu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat,” kata Atus.
Atus juga menegaskan bahwa LDII selalu mendorong anggotanya untuk aktif dalam kegiatan sosial dan lingkungan sebagai wujud kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. “Kami ajak generasi muda LDII untuk ikut serta agar mereka punya kesadaran lingkungan sejak dini. Ini investasi jangka panjang, bukan hanya untuk Sangurejo, tapi juga untuk bumi kita,” tutupnya.