PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Opini

Murup lan Muni: Seni Memimpin di Tengah Gelombang Digital

in Opini
396
0
Murup lan Muni: Seni Memimpin di Tengah Gelombang Digital

Ilustrasi: Pinterest.

551
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

oleh Budi Muhaeni*

Di tengah gemuruh algoritma dan derap langkah digital yang tak terhenti, apa sebenarnya esensi kepemimpinan di masa kini? Pernahkah kita merenungkan, bagaimana teknologi informasi yang kini semakin canggih telah membentuk kembali setiap sendi kehidupan, termasuk cara kita berkomunikasi, bahkan cara kita memimpin?

Dulu, percakapan adalah pertemuan tatap muka, suara yang langsung terdengar. Kini, komunikasi telah bergeser ke ranah yang lebih luas: suara, tulisan, gambar, bahkan video, melintasi batas geografis melalui berbagai media digital yang tak terhitung jumlahnya. Sebuah pergeseran yang, jujur saja, membawa kita pada sebuah era yang benar-benar berbeda.

Dalam konteks kepemimpinan, pergeseran ini menuntut kita untuk merenung lebih dalam. Fungsi kepemimpinan, yang secara esensial melibatkan seni membimbing dan menginspirasi, kini harus bersandar pada penguasaan teknik komunikasi yang jauh lebih kompleks. Terdapat teringat sebuah falsafah Jawa yang begitu kuat maknanya: “murup lan muni”. Ini bukan sekadar pepatah, melainkan sebuah panggilan untuk bertindak, agar setiap perjuangan dan misi seorang pemimpin benar-benar menemukan jalannya menuju visi yang dicita-citakan.

“Murup” – menyala. Mengapa api? Karena api itu terang, terlihat, dan menyebar. Ini adalah refleksi tentang bagaimana setiap proses dan hasil kerja seorang pemimpin perlu disiarkan, disebarkan, agar banyak mata tahu, banyak hati merasakan, bahwa ada upaya, ada dedikasi yang nyata. Ini tentang visibilitas, tentang jejak yang terlihat dan menginspirasi.

Lalu ada “muni” – bersuara. Ini bukan sekadar berteriak, melainkan menyampaikan. Proses dan hasil kerja, sekali lagi, perlu disuarakan, disampaikan kepada siapa saja yang terkait. Baik melalui untaian kata lisan, atau melalui jalinan tulisan yang bermakna. Ini tentang memastikan pesan sampai, dipahami, dan menggerakkan.

Di sinilah letak relevansi luar biasa dari media-media modern. TikTok, YouTube, grup obrolan seperti WhatsApp dan Telegram – mereka semua adalah kanvas baru untuk “murup lan muni”. Bila kita merenungkan, betapa mudahnya kini seorang pemimpin dapat menyalakan obor informasinya (murup) dan menyuarakan visinya (muni) kepada khalayak yang jauh lebih luas dari sebelumnya.

Sebagai contoh nyata, perhatikan bagaimana seorang gubernur di sebuah provinsi di Indonesia menggunakan akun media sosialnya. Ia secara rutin membagikan video progres pembangunan infrastruktur (murup) dan menjelaskan secara langsung melalui siaran langsung kebijakan- kebijakan baru yang berdampak pada masyarakat (muni). Aksinya ini bukan hanya menciptakan

transparansi, tetapi juga membangun kepercayaan dan partisipasi publik yang lebih tinggi. Contoh lain adalah seorang CEO perusahaan teknologi yang secara aktif membagikan pemikirannya tentang tren industri melalui platform LinkedIn (murup) dan sering mengadakan sesi tanya jawab online dengan karyawannya (muni), menunjukkan kepemimpinan yang adaptif dan komunikatif di era digital.

Namun, apakah penguasaan media saja sudah cukup? Tentu tidak. Perlu refleksi semakin dalam ketika melihat inti keterampilan kepemimpinan yang esensial, yang juga diperkuat oleh penelitian mutakhir. Pemahaman ini membawa pada poin-poin krusial yang diidentifikasi oleh Center for Creative Leadership (2014) dalam publikasi mereka “The Fundamental 4: Core Leadership Skills for Every Career.” Dari sanalah kita melihat bagaimana fondasi kepemimpinan itu sesungguhnya dibangun, melampaui sekadar keberadaan di ranah digital.

Pertama, kesadaran diri (Self-Awareness). Bagaimana mungkin kita memimpin orang lain jika kita belum mampu memimpin diri sendiri? Ini adalah titik tolak, memahami siapa kita, apa kekuatan dan kelemahan kita, dan bagaimana kehadiran kita memengaruhi orang lain. Tanpa ini, “murup lan muni” mungkin hanya akan menjadi riuh tanpa substansi, sebuah gema kosong di tengah hiruk pikuk digital.

Selanjutnya, berkomunikasi (Communication). Ini lebih dari sekadar mengirim pesan. Ini adalah seni mengomunikasikan informasi dan ide secara konsisten, membangun jembatan pemahaman. Ini adalah kunci sukses yang paling vital, sebab visi dan misi, seindah apapun, tak akan terwujud tanpa tersampaikan. Di sinilah “muni” menemukan perwujudan digitalnya yang paling kuat, membutuhkan kecermatan dan strategi dalam setiap kata dan gambar yang kita bagi.

Kemudian, mempengaruhi (Influence). Seorang pemimpin bukan hanya menyampaikan, tetapi juga menggerakkan. Memengaruhi adalah tentang bagaimana visi dan tujuan kita mampu menyelaraskan upaya orang lain, membangun komitmen, dan menciptakan resonansi di semua tingkatan. Di sinilah “murup” menjadi lebih dari sekadar visibilitas, tetapi juga daya tarik yang mengundang partisipasi, sebuah magnet yang menarik hati dan pikiran, sebagaimana ditekankan oleh studi tentang kemampuan ini.

Terakhir, dan mungkin yang terpenting di tengah arus perubahan ini, adalah siap belajar (Learning Agility). Dunia tidak pernah berhenti berputar, dan begitu pula seorang pemimpin. Kita harus terus-menerus belajar, mencari pengalaman baru untuk pengembangan diri, berani mengenali perilaku yang perlu diperbaiki, dan bertanggung jawab penuh atas setiap langkah. Ini adalah denyut nadi yang memastikan “murup lan muni” kita tidak pernah pudar, tetapi terus beradaptasi dan berkembang, memastikan relevansi kita di setiap babak perubahan.

Maka, strategi perjuangan seorang pemimpin saat ini telah mengalami pergeseran dan perkembangan yang mendalam. Ini bukan sekadar tentang adaptasi, melainkan sebuah transformasi. Kita harus menyadari perubahan ini, memahaminya dengan segenap hati, menguasai keterampilan-keterampilan baru yang esensial seperti yang digarisbawahi oleh Center for Creative Leadership, dan terus-menerus memanfaatkan setiap peluang yang ada. “Murup lan muni” bukan lagi hanya tentang kata dan api, tetapi tentang bagaimana kita menyalakan inspirasi dan menyuarakan dampak di tengah pusaran gelombang digital, dengan kesadaran diri, komunikasi yang handal, pengaruh yang kuat, dan semangat belajar yang tak pernah padam. Inilah jalan seorang pemimpin di masa kini.

Maka, di tengah riuhnya dunia digital, biarlah kita tak sekadar ‘tampil’, tetapi benar-benar ‘menyala’ dan ‘menyuarakan’ nilai-nilai kepemimpinan yang bijaksana dan membangun.

*) Budi Muhaeni adalah Dewan Penasehat DPD LDII Balikpapan

Related Posts

Menjaga Api Semangat Mewariskan Perjuangan
Opini

Menjaga Api Semangat Mewariskan Perjuangan

by admin
September 16, 2025
0

oleh Budi Muhaeni* Generasi pendahulu bangsa ini adalah saksi hidup betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan. Ada yang berjuang mengangkat bambu runcing, ada...

Read more
Mengapa Cadangan Karbon Harus Kita Jaga?
Opini

Mengapa Cadangan Karbon Harus Kita Jaga?

by admin
September 12, 2025
0

Oleh Sudarsono dan Sri Wilarso* Istilah perdagangan karbon (carbon trading) pernah menjadi topik santer di berbagai media mainstream Indonesia. Indonesia selain kaya...

Read more
Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?
Artikel

Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?

by admin
September 5, 2025
0

Oleh Sudarsono dan Wilarso* “Isu perubahan iklim (climate change) semakin mengemuka. Sejalan dengan itu, istilah jejak karbon (carbon footprint) pun semakin populer....

Read more
Peran Masjid dalam Membantu Penanganan Sampah di Nusa Tenggara Barat
Opini

Peran Masjid dalam Membantu Penanganan Sampah di Nusa Tenggara Barat

by admin
August 30, 2025
0

Oleh Bambang Supriadi* Persoalan sampah di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup memprihatinkan. Persoalan itu, bila tak ditangani secara...

Read more
Jalan Panjang Indonesia Menuju Sampah Terkelola 100 Persen
Artikel

Jalan Panjang Indonesia Menuju Sampah Terkelola 100 Persen

by admin
August 21, 2025
0

Oleh Biro LISDAL DPW LDII Provinsi NTB Bambang Supriadi Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, baru-baru ini menerima Anugerah...

Read more
Memilih Nakhoda Dulu Baru Kapalnya
Opini

Memilih Nakhoda Dulu Baru Kapalnya

by admin
August 8, 2025
0

Oleh Budi Muhaeni* Dalam dunia manajemen, satu prinsip penting sering kali diabaikan, padahal justru menentukan keberhasilan organisasi adalah prinsip pilihlah orang-orangnya terlebih...

Read more

Trending

Menjaga Api Semangat Mewariskan Perjuangan
Opini

Menjaga Api Semangat Mewariskan Perjuangan

5 hours ago
Tanggap Bencana, LDII Bali Salurkan Bantuan pada Korban Banjir
Lintas Daerah

Tanggap Bencana, LDII Bali Salurkan Bantuan pada Korban Banjir

5 hours ago
Keren, Santri Ponpes Gadingmangu yang sabet Tiga Gelar Juara Nasional
Sosok

Keren, Santri Ponpes Gadingmangu yang sabet Tiga Gelar Juara Nasional

5 hours ago
Keren, Santri Ponpes Gadingmangu yang sabet Tiga Gelar Juara Nasional
Sosok

Keren, Santri Ponpes Gadingmangu yang sabet Tiga Gelar Juara Nasional

5 hours ago
Ust. Ryan Tirmidzi
Nasehat

Menemukan Kedamaian Lewat Salat

5 hours ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Menjaga Api Semangat Mewariskan Perjuangan

Menjaga Api Semangat Mewariskan Perjuangan

September 16, 2025
Tanggap Bencana, LDII Bali Salurkan Bantuan pada Korban Banjir

Tanggap Bencana, LDII Bali Salurkan Bantuan pada Korban Banjir

September 16, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In