PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Headlines

Jadi Nadi Kehidupan, LDII Ajak Masyarakat Jaga dan Lestarikan Hutan

in Headlines, Nasional
390
0
Jadi Nadi Kehidupan, LDII Ajak Masyarakat Jaga dan Lestarikan Hutan

Ilustrasi Hutan: Pinterest.

548
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (7/8). Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berharga dan memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya pada peringatan Hari Hutan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 7 Agustus.

“Peringatan Hari Hutan Indonesia memiliki makna yang sangat penting bagi LDII dan warganya karena hutan merupakan sumber oksigen dan dapat menyerap karbon untuk mengurangi efek rumah kaca,” ujarnya.

LDII memandang pentingnya menjaga hutan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dody mengatakan, bagi LDII menjaga hutan merupakan ibadah sosial atau ibadah ghoiru maghdoh. “Dengan memperingati Hari Hutan Indonesia, LDII ingin meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menjaga serta melestarikan hutan dan lingkungan,” imbuhnya.

Tema yang diusung pada peringatan Hari Hutan Indonesia 2025 adalah “Suara Hutan, Nadi Kehidupan”. Sesuai tema tersebut, Dody mengingatkan pentingnya pemahaman dan kesadaran serta partisipasi aktif semua komponen masyarakat terutama yang tinggal di sekitar hutan dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan.

“Hutan bukan hanya milik generasi sekarang tetapi warisan bagi generasi mendatang, sehingga kita harus menjaga dan melestarikannya. Setiap individu dapat berkontribusi dalam menjaga hutan dan lingkungan dengan cara-cara sederhana, seperti mengurangi penggunaan kemasan plastik, menerapkan prinsip reduce-reuse-recycle untuk sampah kita, menghemat air, dan melakukan penanaman pohon,” jelasnya.

Dody menegaskan, LDII berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan yang mendukung pelestarian hutan dan lingkungan, dan mengajak masyarakat untuk bergabung dalam upaya ini. “Kita dengarkan “suara” hutan karena hutan adalah nadi kehidupan,” pungkasnya.

Senada dengan Dody, Dosen Fakultas Kehutanan UGM Atus Syahbudin juga mengajak untuk menyadari akan pentingnya Gaya Hidup Berkelanjutan (GHB). “Bumi yang satu ini pada saatnya akan diwariskan kepada anak cucu kita. Untuk itu, mari kita lestarikan dan manfaatkan secara bijak,” ujarnya.

Sadar atau tidak, lanjut Atus, kehidupan kita meninggalkan jejak karbon di bumi. Kita menghasilkan CO2 dari motor, mobil, pesawat, listrik rumah dari pembakaran batu bara, sampah rumah tak terpilah, dll. “Hal pertama yang bisa kita lakukan, mari bersama-sama mengurangi jejak karbon kita masing-masing dengan berbagai cara yang kita bisa. Seperti menggunakan transportasi umum, serta memperbanyak bersepeda dan berjalan kaki,” ajaknya.

Menurut Anggota Departemen Litbang, Iptek, Sumberdaya Alam, dan Lingkungan Hidup (LISDAL) DPP LDII ini, menjamurnya kelompok gowes bersepeda di LDII merupakan kabar baik yang terus disebarluaskan. “Bukankah kebiasaan ini juga bisa menyehatkan badan kita?” tandas Atus.

Kedua, mengurangi konsumsi energi dengan memanfaatkan sinar matahari dan energi baru terbarukan yang melimpah di sekitar kita. Hal ini telah dicontohkan oleh LDII di kantor DPP LDII dan banyak pondok pesantren naungannya. “Salah satunya yang terbesar adalah Ponpes Wali Barokah Kediri dengan PLTS atap. Lalu pabrik teh Jamus di Ngawi yang memanfaatkan sumber mata air sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH),” jelas Atus.

Ketiga, mengelola sampah rumah tangga secara mandiri. Kita ketahui, area hutan dan sumber-sumber perairan tidak terhindarkan dari menumpuknya sampah. Hutan dan sumber air yang tercemar oleh sampah akan membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat.

“Untuk itu LDII berinisiatif meluncurkan program Kyai Peduli Sampah, Jugangan ing Omah, dan Jugangan ing Masjid. LDII mengajak kelompok-kelompok pengajian dan majelis taklim di bawah naungannya untuk berperan aktif dalam mengurangi produksi sampah. Jugangan atau lubang-lubang yang disiapkan di rumah maupun masjid bisa menjadi sumber pupuk kompos dan biopori alami yang akan membantu memperbaiki kualitas air,” jelas Atus yang juga Dosen Program Studi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH) Fakultas Biologi UGM.

Tak hanya itu, LDII juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah di rumah masing-masing dan mengajak masjid sebagai bank sampah. Hasil penjualan dari sampah yang diolah melalui bank sampah ini dapat digunakan untuk membantu kelompok masyarakat yang membutuhkan, seperti program sedekah air pakai sampah dan periksa kesehatan pakai sampah.

Atus menambahkan, LDII juga berkomitmen dan berupaya giat agar semua pondok pesantren dapat ramah lingkungan dengan amal saleh minim sampah (zero waste), tidak merokok dan tidak membakar sampah, memanen air hujan, memasang biopori, bioflok, menggunakan lalat hitam untuk magot, serta menanam sayur mayur, dan lain-lain.

“Pengurangan sampah santri menjadi target utama dengan tidak menyisakan nasi saat makan, penggunaan tumbler, kotak makan. Lalu santriwati juga diminta bersungguh-sungguh untuk mengurangi penggunaan tisu, pantyliner, dan softex. Ponpes LDII di Kertosono Nganjuk, bahkan telah mewajibkan santriwati memakai dukmen (handuk menstruasi) sebagai penggantinya,” tandas Atus.

Keempat, menanam pohon. Penanaman pohon pada tingkat tapak telah dilakukan LDII di berbagai lokasi se-Indonesia. Yang gencar dalam 10 tahun belakangan, LDII juga menggalakan dan mengembangkan Program Kampung Iklim (ProKlim) dengan inovasinya.

Selain itu, LDII juga telah memapankan arboretum LDII di Ngawi Jawa Timur sebagai upaya konservasi in-situ keanekaragaman hayati hutan pegunungan. “Arboretum milik warga LDII memiliki luas sekitar 6 hektar yang didominasi jenis pepohonan asli hutan pegunungan. Di atas lahan tersebut terdapat 100 jenis tanaman yang rencananya akan ditanam ribuan bibit tanaman pohon dan tanaman obat keluarga (toga),” jelas Atus.

Atus menambahkan, warga LDII juga digerakkan untuk bercocok tanam di pekarangan masing-masing. Mereka setidaknya bersedia mengoptimalkan pekarangan rumah masing-masing dengan sayur mayur, herbal atau pohon buah untuk mencukupi kebutuhan buah dan serat keluarga.

“Contohnya, pekarangan warga LDII di Sleman dengan manggis dan salak, lalu RW 5 Kampung Agrowisata Riau dengan matoa, Dusun Serbajadi 2 Lampung Selatan dengan alpokat, dan lain-lain,” pungkas Atus.

Tags: Hari Hutan IndonesiaKelestarian LingkunganLDIIRecycleReduceReuse

Related Posts

Kerja Sama dengan Ponpes Minhajurrosyidin, Puskesmas Cipayung Gelar Skrining Kesehatan
Nasional

Kerja Sama dengan Ponpes Minhajurrosyidin, Puskesmas Cipayung Gelar Skrining Kesehatan

by admin
August 5, 2025
0

Jakarta (5/8). Puskesmas Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur menggelar kegiatan skrining kesehatan terpadu di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin pada Selasa dan Rabu, 29-30 Juli...

Read more
Kerja Bakti Nasional, LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Nasionalisme
Berita Kegiatan

Kerja Bakti Nasional, LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Nasionalisme

by eko nuansa
August 4, 2025
0

Jakarta (3/8) — DPP LDII resmi mencanangkan Kerja Bakti Nasional 2025 bertema "Kerja Bersama Bakti untuk Negeri", Minggu (3/8), dalam rangka HUT...

Read more
Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan
Headlines

Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan

by admin
August 3, 2025
0

Jakarta (3/8). Sekretaris Umum (Sekum) DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya menekankan pentingnya menjaga kebersihan di tempat ibadah. Hal ini ia tegaskan dalam...

Read more
Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme
Headlines

Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

by admin
August 3, 2025
0

Jakarta (3/8). DPP LDII secara resmi mencanangkan kegiatan Kerja Bakti Nasional 2025, pada Minggu (3/8), yang akan diikuti warga LDII di seluruh...

Read more
Memaknai Arti Kemerdekaan dengan Gotong-Royong
Artikel

Memaknai Arti Kemerdekaan dengan Gotong-Royong

by admin
August 3, 2025
0

80 tahun Indonesia merdeka, usia yang matang jelang seabad eksistensi suatu negara bangsa. Lingkungan menjadi perhatian agar bangsa ini tetap eksis hingga...

Read more
Hari Ikrar Gerakan Pramuka, Sako SPN Ajak Jaga Komitmen Persatuan dan Karakter Bangsa
Nasional

Hari Ikrar Gerakan Pramuka, Sako SPN Ajak Jaga Komitmen Persatuan dan Karakter Bangsa

by admin
July 31, 2025
0

Jakarta (31/7). Setiap tanggal 30 Juli, bangsa Indonesia memperingati Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Hari ini dikenang sebagai momen bersejarah, ketika berbagai organisasi...

Read more
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Jadi Nadi Kehidupan, LDII Ajak Masyarakat Jaga dan Lestarikan Hutan

Jadi Nadi Kehidupan, LDII Ajak Masyarakat Jaga dan Lestarikan Hutan

August 7, 2025
Ratusan Warga LDII Meriahkan HUT RI di Depok Funbike 2025

Ratusan Warga LDII Meriahkan HUT RI di Depok Funbike 2025

August 7, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In