Polewali Mandar (12/8). DPD LDII Polewali Mandar (Polman) menggelar pengajian generasi penerus (generus) usia kelas 3 SMP hingga pra nikah secara luring dan daring, pada Minggu (10/8). Pengajian digelar untuk memperkuat ilmu agama generus di tengah tantangan zaman.
Pengajian luring dipusatkan di studio utama, aula lantai 2 Pondok Pesantren Miftaahul Huda, Polman, Sulawesi Barat (Sulbar) dan secara daring diikuti generus dari 22 titik pantau. Peserta tersebar di wilayah DPD LDII Majene, DPD LDII Mamasa dan DPD LDII Mamuju.
Hadir sebagai pemateri, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Educational Clearing House (ECH) Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII Muhammad Bashori, yang menyampaikan pentingnya pembinaan generus masa kini, “Regenerasi generus bukan sesuatu yang kebetulan ditemukan, melainkan harus diciptakan dan dipersiapkan dengan serius,” ujarnya.
Menurut Bashori, pendidikan karakter sangatlah penting bagi generus agar di dalam hidupnya tetap tertanam akhlaqul karimah. “Sebab pendidikan karakter adalah pondasi utama bagi generus dalam menghadapi gilanya akhir zaman,” ungkapnya.
Ia juga mengajak para orang tua untuk mengambil peran aktif dalam pendidikan anak sejak dini, “Karena kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi,” tegasnya.
Selain itu, Bashori mengingatkan pentingnya kepekaan orang tua terhadap perubahan kecil pada anak, serta menanamkan rasa nyaman di rumah agar anak dapat terbuka kepada orang tua. “Orang tua harus menanamkan pada anak bahwa rumahmu adalah surgamu,” ujarnya.
Melengkapi sesi pengajian, Sri’in Romadhona sebagai pemateri menyampaikan tantangan besar yang dihadapi generus di era digital saat ini. Menurutnya, meskipun digitalisasi membawa manfaat besar, namun juga menyimpan potensi bahaya jika tidak dibarengi dengan pendidikan karakter yang kuat.
“Anak-anak kita butuh pertolongan agar tidak terjerumus ke sisi negatif dunia digital dan selamat dunia akhirat. Generus harus bisa seperti botol yang berisi, yang tidak terombang-ambing oleh keadaan,” pungkasnya.
Pengajian ini menjadi momentum penting dalam membina generasi muda LDII agar tumbuh menjadi pribadi yang sholeh, sholehah, dan siap menghadapi tantangan zaman, dengan tetap berpijak pada nilai-nilai agama dan karakter yang kuat.