Wonogiri (13/8). DPD LDII dan Penggerak Pembina Generus (PPG) Wonogiri menyelenggarakan pelatihan lanjutan jual beli online pada Sabtu, (27/7/2025). Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari sesi sebelumnya yang membahas pembuatan akun marketplace.
Dalam sesi lanjutan, peserta mempelajari strategi pemasaran digital, mulai dari teknik menarik minat konsumen hingga praktik langsung memasarkan produk melalui TikTok Shop. Ketua Bidang Kemandirian PPG Wonogiri Timur 1, Tardi, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat. Ia menyebut pelatihan memberikan wawasan praktis, terutama bagi peserta yang baru memulai usaha.
“Kami pribadi jadi lebih paham bagaimana menawarkan produk lewat TikTok agar lebih menarik bagi calon pembeli,” ujar Tardi.
PPG menghadirkan kembali pemateri dari sesi pertama, serta menambahkan sesi berbagi pengalaman dari salah satu warga LDII Jatipurno, Yusuf Arby. Ia merupakan pelaku usaha online yang kini mencatat omzet ratusan juta rupiah setiap bulan. Ia membagikan pengalamannya dalam membangun branding, memilih produk, dan menjaga interaksi dengan konsumen.
“Sebagai pelaku usaha online yang memulai dari nol, kami merasakan betul bahwa membangun bisnis itu tidak hanya soal jualan produk, tapi juga bagaimana membangun branding yang kuat agar dikenal dan dipercaya konsumen,” ujarnya.
Yusuf menekankan pentingnya memilih produk yang tepat, sesuai dengan kebutuhan pasar, dan punya potensi untuk berkembang jangka panjang. Selain itu, menjaga interaksi dengan konsumen adalah kunci mempertahankan loyalitas dan memperluas jaringan.
“Dalam perjalanan usaha, konsistensi, kepercayaan, dan pelayanan yang baik adalah faktor yang membuat omzet saya kini bisa mencapai ratusan juta rupiah setiap bulan. Harapan kami, pengalaman ini bisa menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi teman-teman semua untuk terus berusaha, tidak takut memulai, dan selalu siap beradaptasi dengan perkembangan zaman,” tuturnya.
Fasilitator pelatihan, Khoirul Abdillah mendorong para peserta untuk menangkap peluang usaha di lingkungan mereka. “Kami ingin para remaja di lingkungan LDII tidak hanya aktif dalam kegiatan masjid atau majelis taklim, tetapi juga mampu berdiri di atas kaki sendiri secara ekonomi. Aktivitas keagamaan itu penting, tapi kemandirian ekonomi juga bagian dari ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan cara yang halal,” tuturnya.
Di era sekarang, lanjut Khoirul, dunia digital membuka peluang usaha yang sangat luas. Mulai dari jualan online, jasa kreatif, hingga pemasaran produk lokal bisa dilakukan hanya bermodal smartphone dan koneksi internet. Kuncinya ada pada kemauan untuk belajar, kesabaran membangun proses, dan keberanian untuk mencoba hal-hal baru.
Ia berpesan jangan takut gagal, karena dari kegagalan itu kita belajar untuk lebih baik lagi. Ia juga mendorong peserta pelatihan ini untuk melihat potensi pasar dan apa yang dibutuhkan masyarakat, apa yang sedang tren, dan bagaimana memanfaatkannya menjadi peluang usaha.
“Jika kita bisa menggabungkan kreativitas, teknologi, dan semangat pantang menyerah, InsyaAllah akan lahir generasi muda yang tidak hanya saleh secara spiritual, tetapi juga kuat secara ekonomi,” tutup Khoirul.
PPG Jatipurno akan menjadikan pelatihan ini sebagai agenda rutin. Mereka berkomitmen memperkuat kemandirian generasi muda di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks.