Gunungkidul (15/9). PC LDII Kapanewon Wonosari menggelar “Cinta Alam Indonesia” (CAI) di kompleks Masjid Baitul A’la, Wonosari, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 30–31 Agustus 2025. Acara yang digelar serentak oleh DPD LDII Gunungkidul ini diikuti ratusan peserta se-Kapanewon Wonosari.
Kegiatan ini menekankan pembentukan karakter luhur, kemandirian, serta kepedulian terhadap lingkungan. Para peserta mengikuti rangkaian acara dengan antusias, mulai dari pembekalan akhlakul karimah hingga kegiatan kebersamaan.
Salah satu panitia penyelenggara, Sunaryadi, dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai fondasi utama bagi generasi muda. Ia menyampaikan bahwa proses pembentukan karakter tidak bisa berlangsung instan, tetapi membutuhkan pembinaan berkesinambungan sejak dini.
“Kami menilai generasi berwawasan luas dan cerdas lahir melalui proses pendidikan yang terarah. Pendidikan karakter menjadi landasan agar anak-anak tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak mulia, kemandirian, serta kepedulian terhadap lingkungan dan sesama. Inilah yang kami dorong melalui kegiatan ini, supaya generasi muda siap menghadapi perubahan zaman dengan bekal yang kuat,” ujarnya.
Pembina PC LDII Wonosari, Seno, mengingatkan para peserta untuk meneladani semangat perjuangan para pendahulu. Ia menekankan bahwa api perjuangan yang diwariskan tidak boleh padam, melainkan harus terus dijaga oleh generasi muda.
“Semangat itu bukan hanya kenangan masa lalu, tetapi bekal untuk menghadapi tantangan hari ini. Dengan meneladani niat dan perjuangan para pendahulu, generasi muda akan memiliki pijakan kuat untuk tetap tegar dan tidak mudah goyah. Semangat yang diwariskan itu penting agar generasi muda terhindar dari dampak kerusakan zaman, sekaligus mampu membangun masa depan dengan penuh optimisme dan keberanian,” ujarnya.
Salah satu da’i muda LDII, Irfan Rizki Saputra memberikan materi untuk membekali peserta menghadapi tantangan zaman, termasuk perkembangan teknologi dan perubahan sosial.
Irfan membawakan makalah Meraih Sukses Pendidikan Generasi Muda menegaskan pentingnya sinergi antara orang tua dan dunia pendidikan. Ia menyampaikan, Kesuksesan seorang anak tidak pernah lahir dari ruang kosong, melainkan dari lingkungan yang mendidik dan membimbingnya.
“Peran orang tua sangat menentukan karena merekalah guru pertama yang menanamkan nilai, membentuk karakter, dan memberi teladan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, lanjut Irfan, dunia pendidikan menjadi ruang strategis untuk mengembangkan potensi, memperluas wawasan, serta menyiapkan anak menghadapi tantangan zaman. Keduanya tidak bisa dipisahkan, sebab bimbingan orang tua tanpa dukungan pendidikan formal akan timpang, begitu juga pendidikan tanpa pendampingan orang tua tidak akan maksimal.
“Oleh karena itu, keberhasilan generasi muda dalam meraih cita-cita sangat ditentukan oleh kekuatan kolaborasi antara keluarga dan sekolah. Dengan fondasi yang kuat ini, generasi muda diharapkan mampu tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter, serta siap memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” pungkasnya.