Bantul (23/9). DPD LDII Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pengajian bertema “Gaya Hidup Sehat Islami dan Cek Kesehatan Gratis” di Pondok Pesantren Al-Barokah, Kranggan, pada Sabtu (20/9). Kegiatan ini melibatkan Dinas Kesehatan Bantul dan Bagian Kesra Setda, serta layanan medis ditangani tim Puskesmas Sanden.
Sekretaris Komisi D DPRD Bantul, Herry Fahamsyah, menyebut kolaborasi ormas, Dinas Kesehatan, dan bagian Kesra dalam satu kegiatan merupakan langkah baru. “Kami berharap model kegiatan seperti ini bisa ditiru organisasi lain,” tuturnya.
Herry juga mendorong warga LDII dan masyarakat sekitar segera memiliki BPJS. “Kami menegaskan pendampingan akan diberikan agar masyarakat bisa menindaklanjuti hasil pemeriksaan kesehatan dengan kepesertaan BPJS,” usulnya.
Dalam kesempatan itu, Herry mengapresiasi delapan bidang pengabdian LDII, terutama kesehatan dan pengobatan herbal yang sejalan dengan program Asta Cita Presiden. Ia menambahkan, pendidikan karakter menjadi fokus utama DPRD Bantul.
“Perda Nomor 2 Tahun 2025 tentang pendidikan karakter sudah disahkan. Ada tiga hal yang kami dorong, yakni agama, budaya, dan olahraga. LDII sudah melaksanakannya,” kata Herry.

Ketua DPD LDII Bantul, Nanang Dwi Antoro, menjelaskan kegiatan cek kesehatan gratis ini merupakan tindak lanjut dari instruksi DPP LDII, yang disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). Menurutnya, LDII di seluruh daerah diminta untuk lebih aktif mengambil peran dalam mendukung program prioritas pemerintah, khususnya Asta Cita di bidang kesehatan.
“LDII Bantul berkomitmen agar program nasional bisa diterjemahkan hingga ke tingkat bawah, sehingga manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Kami bekerja sama dengan Pemkab Bantul melalui Dinas Kesehatan dan jajaran puskesmas sebagai mitra utama. Inilah pintu awal kolaborasi yang ke depan akan terus diperluas,” kata Nanang.
Ia menambahkan, kerja sama ini bukan hanya berhenti pada layanan cek kesehatan gratis, melainkan menjadi dasar sinergi yang lebih sistematis di masa mendatang. LDII Bantul akan menginstruksikan pimpinan cabang (PC) di seluruh kecamatan untuk merapat ke Puskesmas dan menggelar program serupa. Dengan begitu, pemerataan akses layanan kesehatan bisa menjangkau masyarakat lebih luas, termasuk di wilayah pedesaan.
“Harapan kami, seluruh majelis taklim naungan LDII bisa ikut serta dalam kegiatan ini, sehingga masyarakat terbiasa melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Jika kesadaran meningkat, maka upaya pencegahan penyakit bisa dilakukan sejak dini. Ini jauh lebih efektif dibanding hanya mengandalkan pengobatan ketika sudah sakit,” ujarnya.
Nanang juga menekankan pentingnya keterlibatan ormas Islam dalam mendukung pembangunan kesehatan nasional. Ia menilai kegiatan seperti ini bisa menjadi teladan bagaimana ormas tidak hanya fokus pada pembinaan keagamaan, tetapi juga berkontribusi pada penguatan sumber daya manusia di bidang kesehatan.
“Kami ingin LDII hadir sebagai mitra pemerintah yang konkret dalam menyukseskan program pembangunan, termasuk di sektor kesehatan dan pencegahan penyakit,” tutupnya.