Yogyakarta (20/10). DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Gedung Serbaguna Mantrijeron, Kota Yogyakarta, pada Sabtu, (18/10/2025). Acara ini dihadiri ratusan peserta dan mengusung tema “Membangun Kualitas SDM Profesional Religius untuk Mewujudkan Generasi Penerus Berkarakter dan Berbudaya.”
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, saat membuka kegiatan tersebut mengatakan rakorwil penting bagi LDII DIY. Pertama, pemindahan kantor sekretariat dari Sidobali ke Tirtodipuran, Yogyakarta. Kedua, pelaksanaan rakorwil yang seluruh penyelenggaraannya dipercayakan kepada Pemuda LDII tanpa membentuk panitia khusus. Menurut Atus, langkah ini menjadi bentuk regenerasi dalam kepemimpinan organisasi di tengah perubahan zaman.
Atus menjelaskan, Rakorwil 2025 fokus pada dua agenda utama, yakni penyelenggaraan cek kesehatan gratis sebagai bentuk dukungan terhadap program Asta Cita, serta penguatan sistem penjaminan mutu organisasi. Program ini telah dimulai sejak tahun lalu di tingkat DPD dan kini diperluas hingga ke tingkat pimpinan cabang,” ujarnya.
Ia menargetkan sistem penjaminan mutu dapat diterapkan di seluruh tingkatan organisasi pada 2027, disertai pemberian penghargaan bagi pengurus terbaik.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, hadir untuk meresmikan kantor baru DPW LDII DIY yang berlokasi di Gedung Serbaguna Mantrijeron. Ia berharap kantor tersebut menjadi pusat kegiatan dan koordinasi organisasi yang lebih efektif. “Manfaatkan gedung ini sebagai ruang bersosialisasi dan meningkatkan kinerja organisasi,” ujarnya.
KH Chriswanto juga mengajak seluruh pengurus LDII untuk memperkuat kapasitas organisasi melalui konsep 3K yaitu Karya, Komunikasi, dan Kontribusi. Ia menekankan pentingnya setiap kader LDII menghasilkan karya yang memberi manfaat bagi masyarakat, menjalin komunikasi yang baik, serta berkontribusi dalam berbagai bidang sosial. Tiga hal tersebut, katanya, menjadi pedoman utama untuk mewujudkan delapan program prioritas LDII di seluruh Indonesia.

Dalam pidatonya, Chriswanto menyoroti potensi besar DIY dalam bidang lingkungan hidup, kesehatan, dan pendidikan. Ia menilai daerah ini dapat menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah produktif melalui gerakan dakwah bil haal yang telah dijalankan LDII. Selain itu, ia menyerahkan benih sorgum kepada DPW LDII DIY untuk mendukung swasembada pangan sesuai program Asta Cita. Menurutnya, tanaman sorgum cocok dikembangkan di wilayah pesisir selatan dan Gunungkidul yang kekurangan air.

Foto: LINES.
Rakorwil juga dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Harian Asosiasi Dosen LDII DIY serta pemaparan hasil Rakornas LDII. Materi disampaikan oleh Basseng, Ketua DPP LDII Bidang Pendidikan Umum dan Pelatihan, dengan tema Talent Scouting, serta Deby Zulkarnain dari Biro Pengabdian Masyarakat DPW LDII DIY yang membahas cek kesehatan gratis (CKG) PC LDII se-DIY.
Kegiatan berlangsung secara hybrid, diikuti secara luring oleh pengurus DPW, ketua dan sekretaris DPD, serta perwakilan pimpinan cabang di seluruh DIY. Peserta daring terdiri atas dewan penasihat, pengurus bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat tingkat kabupaten, serta para tokoh LDII di tingkat PAC. Rakorwil ini menjadi momentum konsolidasi organisasi LDII DIY dalam memperkuat SDM, memperluas jejaring sosial, dan menjaga keberlanjutan program kerja menuju organisasi yang profesional dan religius.