Palangka Raya (21/10). DPW LDII Kalimantan Tengah (Kalteng), hadir dalam acara Kemah Kerukunan Lintas Agama. Acara yang digelar pada Sabtu (18/10) itu sebagai penguatan toleransi serta kebersamaan antarumat beragama dan lintas generasi.
Dalam acara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo turut mengapresiasi inisiatif FKUB dan partisipasi aktif berbagai organisasi keagamaan termasuk LDII, dalam memperkuat nilai-nilai kebhinnekaan. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalteng akan terus mendukung kegiatan yang menumbuhkan harmoni sosial di tengah masyarakat yang beragam.
Sementara itu, Ketua FKUB Kalteng, Bulkani mengatakan acara itu tak hanya sarana mempererat hubungan antarumat beragama tapi juga penanaman nilai toleransi beragama pada generasi muda. “Kerukunan bisa dimulai dari hal-hal kecil. Berbalas pantun, saling tersenyum, dan berbagi kata-kata bijak adalah bentuk komunikasi yang menumbuhkan rasa saling menghargai. Kami ingin menanamkan nilai ini, terutama kepada generasi muda,” kata Bulkani.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan juga menambahkan pentingnya menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif. Menurutnya, merawat kerukunan dan toleransi antarumat beragama merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Ketua Biro Pengabdian Masyarakat (Penamas) Erwin Suroso mengatakan LDII terus mengembangkan dakwah yang menyejukkan melalui konsep dakwah santun dan sinergisitas organisasi kemasyarakatan (Ormas). Ia juga mengapresiasi acara yang digagas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalteng, sebagai peringatan Hari Sumpah Pemuda itu.
Terkait kerukunan lintas agama, Erwin mengingatkan pentingnya menanamkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pondasi spiritual, untuk mencapai kebahagiaan hakiki yang bersifat pribadi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak mana pun. “Meyakini adanya Tuhan itu tujuannya untuk memperoleh kebahagiaan hakiki. Oleh karena itu, pada hakikatnya agama adalah alat untuk mendapatkan kebahagiaan,” ujar Erwin.
Ia menambahkan, seseorang yang memahami hakikat beragama akan memancarkan kedamaian dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. “Karena tujuan akhirnya adalah kebahagiaan, maka orang beragama bersifat damai, rukun, dan kompak. Kita berkumpul di sini dengan satu tujuan yang sama, yaitu kedamaian dan kebahagiaan,” ucapnya.
Karena itu Erwin juga mengingatkan, dalam dakwah perlu diarahkan untuk menebarkan manfaat, menjaga kerukunan, serta memperkuat wawasan kebangsaan sebagai pilar kedamaian. “LDII mengajak seluruh umat dan warga negara untuk tunduk serta patuh kepada pemerintah yang sah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan wawasan kebangsaan yang terpelihara, kedamaian dan kebahagiaan hidup akan lebih mudah tercapai,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan bahwa melemahnya wawasan kebangsaan dapat memicu gangguan keamanan dan ketidakseimbangan sosial. Karena itu, menurutnya, falsafah *Huma Betang* harus terus dijaga sebagai nilai luhur masyarakat Kalimantan Tengah dalam memperkuat toleransi dan kerja sama dalam keberagaman. (*)