Banjarmasin (21/10). LDII Kalimantan Selatan (Kalsel) Bersama Forum Pemuda Banua Berkarya (FPBB) menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). Kegiatan tersebut bertema “Menyongsong Masa Depan dengan Kepemimpinan Berkarakter Luhur, Profesional, dan Religius” pada 18-19 Oktober lalu.
Kegiatan yang digelar selama dua hari di Halaman Masjid Al-Muhajirin dan Hotel 88 Banjarmasin, Kalsel itu dihadiri 120 peserta dari berbagai wilayah di Banjarmasin dan sekitarnya.
Ketua DPW LDII Kalsel, Dedi Supriatna yang membuka acara menyampaikan, pelatihan itu menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda agar memiliki jiwa kepemimpinan yang berkarakter, profesional, dan religius.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita menyiapkan calon pemimpin masa depan yang berintegritas, tangguh, dan berakhlakul karimah. Kepemimpinan bukan hanya tentang mengatur orang lain, tetapi juga bagaimana mampu mengelola diri dengan baik,” tuturnya.
Ketua Umum FPBB Kalsel, Yayan Bagus Ardiansyah, juga berharap, acara itu mampu mencetak pemuda yang unggul, profesional, dan berwawasan luas. “Pemuda masa kini harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Karakter, profesionalisme, dan wawasan yang luas adalah kunci untuk menghadapi tantangan ke depan,” harapnya.
LDK berfokus pada pengembangan kemampuan kepemimpinan peserta, mulai dari memimpin diri sendiri hingga menjadi contoh teladan bagi orang lain. Melalui serangkaian materi dan praktik lapangan, peserta dibimbing untuk menerapkan nilai-nilai profesionalisme dan religiusitas dalam kehidupan sehari-hari.
Sesi pertama diisi Personality Consultant, Rimalia Karim yang membahas ‘Seni Memimpin Diri Melalui Pemahaman Karakter’. Ia menekankan pentingnya kesadaran diri (*self-awareness*), kendali diri (*self-control*), dan kematangan diri (self-growth) sebagai fondasi kepemimpinan yang efektif.
Selain menyampaikan teori, peserta juga diminta menuliskan impian dan cita-cita melalui dreambook, agar setiap individu memiliki arah dan motivasi yang jelas dalam menggapai tujuan hidup. Pelatihan itu juga menjelaskan bahwa tiga jenis kepemimpinan perlu dipahami, karena hal itu membantu seseorang mengenali kelebihan dan kekurangannya, sehingga mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta antusias dan aktif dalam setiap sesi. Mereka terlibat dalam diskusi, simulasi kepemimpinan, serta latihan praktik yang bertujuan mengasah kemampuan berpikir kritis dan bekerja sama dalam tim.
Salah satu peserta, Dian Anggreini dari Barito Kuala, mengungkapkan kesannya setelah mengikuti kegiatan ini. “LDK ini benar-benar membuka wawasan saya tentang arti kepemimpinan, untuk pesannya semoga bisa kembali terlaksana kedepannya dan saya berharap bisa lebih meriah dan interaktif lagi,” ucapnya.
Melalui kegiatan itu, LDII dan FPBB Kalsel berharap dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas dan berwawasan luas, tetapi juga memiliki karakter religius, tangguh, serta siap menghadapi tantangan zaman dengan semangat kepemimpinan yang profesional religius.