Takalar (24/10). LDII siap mendukung dan mewujudkan akselerasi pencapaian Asta Cita di Sulawesi Selatan yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan rakyat. Hal itu diungkapkan Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan, Asdar Mattiro pada Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Masjid Baiturrahman, Kabupaten Takalar, pada Minggu (19/10).
“Arah pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita sangat selaras dengan delapan klaster pengabdian LDII, terutama dalam hal penguatan karakter, kemandirian ekonomi, dan kemajuan bangsa yang berkeadaban,” ujarnya.
Asdar menilai, LDII memiliki semangat yang sama dengan Asta Cita: membangun manusia Indonesia yang unggul, berkarakter, dan mandiri. “Melalui delapan klaster pengabdian, LDII ingin menjadi mitra pemerintah dalam membangun bangsa yang religius, maju, dan sejahtera,” tandasnya.
Asdar menjelaskan, delapan klaster pengabdian kepada bangsa menjadi panduan bagi seluruh warga dan pengurus dalam berkontribusi terhadap pembangunan nasional. “Kedelapan klaster tersebut meliputi wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan dan pengobatan herbal, ekonomi syariah, pertanian dan lingkungan hidup, teknologi digital, serta energi baru terbarukan,” jelasnya.
Asdar menambahkan, klaster satu hingga empat, yakni wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, serta kesehatan dan pengobatan herbal, berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Empat klaster berikutnya, lanjutnya, mendukung kemandirian dan kemajuan bangsa melalui inovasi ekonomi, teknologi, dan kepedulian terhadap lingkungan.
“Delapan klaster pengabdian LDII merupakan kontribusi LDII dalam membangun bangsa. Klaster 1–4 berfokus pada peningkatan kualitas manusia, sedangkan klaster 5–8 mendukung kemandirian, inovasi, dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan rakorwil ini, Asdar mengingatkan, menjadi pengurus LDII adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab. Ia menegaskan, setiap tugas organisasi yang dilakukan dengan niat karena Allah SWT merupakan ibadah dan akan menjadi amal jariah yang pahalanya terus mengalir. “Menjadi pengurus LDII bukan sekadar menjalankan tugas administratif, tapi juga bagian dari ibadah. Setiap langkah yang diniatkan karena Allah akan bernilai amal jariah,” ujar Asdar.
Ia juga mengingatkan pentingnya penyusunan program kerja secara rutin dan terarah. “Setiap awal tahun harus ada penyusunan program kerja. Selain itu, lakukan musyawarah minimal sekali dalam sebulan agar koordinasi dan evaluasi berjalan baik,” imbuhnya.
Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat koordinasi antardaerah, menyelaraskan program kerja, serta meneguhkan komitmen LDII dalam mendukung pembangunan nasional dan penguatan moral bangsa.
Rakorwil dihadiri secara tatap muka oleh pengurus DPD LDII Kabupaten Takalar, Jeneponto, dan Gowa dengan total sekitar 80 peserta. Sementara secara daring (online), kegiatan diikuti oleh pengurus DPD LDII dari Kabupaten Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan Selayar, dengan total sekitar 40 peserta.
Antusiasme peserta, baik yang hadir langsung maupun daring, mencerminkan semangat kebersamaan dan koordinasi yang solid di antara pengurus LDII di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.














