Yogyakarta (24/10). DPW LDII DIY menggelar pertemuan akbar mahasiswa baru bertajuk ‘Akrab Muda 2025’ di Gedung Serbaguna Mantrijeron, Yogyakarta, Sabtu (18/10). Mengusung tema ‘Generus Resilien Berprestasi, Semangat Berkontribusi Berakhlak Islami Menyongsong Tantangan Zaman’, kegiatan ini diikuti ratusan mahasiswa LDII dari berbagai kampus di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya tiga kemampuan utama yang perlu dimiliki mahasiswa, yakni manajemen pertemanan, waktu, dan keuangan. Menurutnya, lingkungan sosial yang sehat akan sangat berpengaruh terhadap karakter dan arah perkembangan mahasiswa di masa depan. “Kenali seratus persen teman kalian, bukan hanya namanya, tapi juga potensi, kemampuan, dan akses yang mereka miliki,” ujarnya.
Atus juga mengingatkan pentingnya kedisiplinan dalam mengatur waktu agar mahasiswa dapat menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat. Ia menambahkan, kehidupan mahasiswa kerap dihadapkan pada tantangan finansial, sehingga perlu belajar hidup hemat dan bijak dalam menggunakan uang. “Ketahui tujuan akhir kalian dan capai dengan konsisten. Doa orang tua adalah kunci keberkahan dalam setiap langkah,” pesannya di akhir sambutan.
Kehadiran Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso, menjadi salah satu sesi yang paling ditunggu peserta. Dalam motivasinya, ia mendorong mahasiswa untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa. “Mahasiswa harus terus berbuat dan berkarya dengan kreatif. Jangan menyerah, terus melangkah agar kita bisa maju bersama,” ujarnya.

Chriswanto juga menyoroti pentingnya regenerasi dalam organisasi. Ia mengutip teori konsolidasi yang dikemukakan Jimly Asshiddiqie, bahwa semakin sering suatu komunitas melakukan konsolidasi, semakin kuat pula posisinya. “Generasi muda perlu sering berkumpul dan berdiskusi. Dari situ akan muncul solusi dan proses regenerasi yang berjalan alami,” tuturnya.
Ketua Pemuda LDII DIY, Qomarudin, menjelaskan kegiatan Akrab Muda dirancang tidak hanya untuk mempererat silaturahmi, tetapi juga membentuk karakter dan semangat kontribusi mahasiswa. “Para tokoh LDII yang hadir hari ini adalah teladan dalam berkarya untuk bangsa. Kami berharap mahasiswa dapat meniru semangat dan integritas mereka,” katanya.
Sebagai informasi, selama dua hari kegiatan berlangsung, peserta dibagi ke dalam beberapa cluster sesuai minat dan bidang pengembangan diri. Hari kedua diisi dengan kegiatan keakraban seperti outbound, flashmob, dan diskusi kelompok. Rangkaian acara ini ditutup dengan pesan agar mahasiswa terus menjaga semangat belajar, berakhlak Islami, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan karakter tangguh dan produktif.














