Pasangkayu (24/10). DPD LDII Kabupaten Pasangkayu menghadiri Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama yang digelar Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama Kabupaten Pasangkayu di Dapur Tandjoeng, Pasangkayu, Senin (20/10). Kegiatan mengusung tema “Membangun Sinergi Umat untuk Indonesia Rukun dan Harmonis”.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasangkayu, Muhammad Hatta, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan di tengah perbedaan yang ada. Ia menuturkan bahwa keberagaman merupakan bagian dari sunnatullah yang harus disyukuri.
“Allah menciptakan kita berbeda-beda bukan untuk diperdebatkan, tetapi untuk saling mengenal dan bekerja sama dalam kebaikan. Kalau kita bisa menghargai perbedaan, itulah tanda kedewasaan beragama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hatta menekankan bahwa kerukunan tidak akan tumbuh jika hanya menunggu orang lain memulainya. Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadi teladan dalam menjaga harmoni. “Rukun itu lahir dari kesadaran pribadi. Kalau setiap individu mau menghormati yang lain, maka insyaallah kerukunan akan mengakar kuat di masyarakat,” tambahnya.
Acara ini menghadirkan berbagai unsur masyarakat, mulai dari tokoh agama, perwakilan ormas Islam, hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pasangkayu. Ketua FKUB Pasangkayu, Jabaruddin Rowar, menilai kegiatan ini sangat penting dalam mempererat hubungan antarormas Islam.
Ia menegaskan bahwa komunikasi yang baik antarorganisasi menjadi fondasi bagi terciptanya masyarakat yang damai. “Kerukunan intern umat Islam adalah tanggung jawab bersama. Kalau antarormas saling memahami dan menghormati, maka hubungan antarumat beragama di daerah ini juga akan semakin solid,” ungkapnya.
Jabaruddin juga menyampaikan apresiasinya kepada LDII yang selama ini aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Ia mencontohkan kepedulian LDII yang setiap tahun turut berbagi daging kurban dengan masyarakat dan FKUB.
“Ini bukti bahwa LDII bukan hanya berdakwah lewat kata-kata, tapi juga melalui tindakan nyata. Semoga ormas lain bisa meneladani hal baik seperti ini,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa indeks kerukunan umat beragama di Pasangkayu saat ini berada di atas angka 80 persen, yang menunjukkan situasi daerah yang relatif harmonis.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi dialog terbuka yang diikuti perwakilan berbagai ormas Islam. Dalam forum tersebut, para peserta saling bertukar pandangan tentang upaya menjaga keharmonisan antarormas. Mereka sepakat bahwa perbedaan metode dakwah bukanlah alasan untuk berselisih, melainkan peluang untuk saling melengkapi. Bahkan muncul gagasan agar kegiatan serupa di masa mendatang dikemas lebih santai, seperti olahraga bersama atau bakti sosial lintas ormas.
Selain itu, peserta juga menekankan pentingnya menghindari sikap saling curiga dan menumbuhkan prasangka baik antarorganisasi. “Kerjasama yang baik hanya bisa terbangun kalau kita melihat saudara kita dengan pikiran positif,” ujar salah satu peserta dialog. Semangat ini diharapkan menjadi modal sosial untuk memperkuat kebersamaan umat Islam di Pasangkayu.
Pada kesempatan itu, Ketua DPD LDII Pasangkayu, Lukman Efendi, memberikan apresiasi kepada Kementerian Agama atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai dialog seperti ini sangat relevan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan menumbuhkan semangat kolaborasi antarormas.
“Kami dari LDII siap bersinergi dengan seluruh pihak, baik pemerintah maupun ormas Islam lainnya, demi menjaga kerukunan dan memperkuat moral generasi muda,” katanya. Lukman juga berharap indeks kerukunan umat beragama yang sudah baik dapat terus meningkat di tahun-tahun mendatang.














