Jambi (2/9). DPW LDII Jambi menghelat bedah buku “Nilai-nilai Kebajikan Jamaah LDII”, karya Akademisi Ahmad Ali. Acara tersebut diselenggarakan di Kantor Kemenag Jambi, pada Sabtu (30/8).
Bedah buku tersebut dibuka Kepala Bidang Urais, Kanwil Kemenag Jambi, Fatahudin. Ia menegaskan, moderasi beragama merupakan kunci menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. “NKRI adalah konsensus nasional yang dibangun para ulama dan tokoh bangsa. Dan tugas kita, bagaimana menjaga bangsa Indonesia,” ujarnya.
Fatahudin mengungkapkan, empat pilar moderasi beragama adalah toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan dan sikap akomodatif terhadap budaya lokal. “Pilar ini penting, sebagai benteng di tengah dinamika perbedaan dan tantangan zaman,” katanya.
“Kegiatan bedah buku hari ini yang diinisiasi oleh ormas Lembaga Dakwah Islam Indonesia provinsi Jambi, diharapkan jadi suatu upaya dalam memahami kehidupan beragama. Tentunya, kegiatan bedah buku ini adalah diskusi yang mendalam mengenai isi suatu buku yang bertujuan untuk mengulas, menganalisis serta memperkenalkan buku tersebut kepada audiens secara singkat,” ujar Fatahudin.
Kegiatan ini melibatkan pembaca, penulis, pemerhati literasi untuk menggali wawasan lebih dalam, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan buku dan memberikan masukan konstruktif. Sehingga dapat meningkatkan daya literasi, pengetahuan serta mendorong budaya yang berpikir kritis. “Melalui kegiatan bedah buku ini tentunya memperluas wawasan dan pengetahuan kita dalam memahami isi pesan penulisan dan nilai-nilai yang terkandung dalam buku yang bertajuk Nilai-nilai Kebajikan Dalam Jamaah LDII karangan doktor Ahmad Ali, MD, MA,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jambi, Rahmat Nuruddin menegaskan, LDII berkomitmen berkarya dan berkontribusi untuk masyarakat. “Melalui program ini, kami berharap masyarakat bisa melihat LDII secara objektif, sebagai ormas yang berkontribusi nyata untuk bangsa. Baik melalui bidang dakwah, pendidikan, hingga sosial kemasyarakatan,” katanya.
Rahmat melanjutkan, bedah buku tersebut, tidak sekadar mengupas isi tulisan. Tetapi menjadi wadah diskusi intelektual yang menumbuhkan budaya literasi. “Para peserta kami ajak mengulas, menganalisis dan memberikan masukan konstruktif untuk memperkaya nilai kebajikan di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Rahmat Nuruddin memastikan bahwa LDII telah lama membenahi diri dengan lebih baik lagi. Sehingga, pandangan negatif masyarakat selama secara perlahan bisa terkikis. LDII menyadari butuh upaya lebih keras untuk merubah image tersebut. “Dan Alhamdulillah memang selama ini sudah baik dengan lebih baik lagi. Dan mudah-mudahan image tentang LDII yang negatif selama ini, itu bisa sedikit demi sedikit terkikis,” tutup Rahmat Nuruddin.
Bedah buku tersebut, menghadirkan Rektor ITS NU Jambi, Bahrul Ulum dan Ketua FKUB Jambi, M Hasbi Umar. Keduanya memberikan pandangan mendalam mengenai isi buku, sekaligus mengaitkannya dengan realitas kehidupan berbangsa dan majemuk.