Minum teh setelah makan merupakan kebiasaan yang umum di Indonesia. Namun, menurut dr. Tirta Mandira Hudhi, kebiasaan ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting dalam tubuh.
dr. Tirta dalam kanal youtube nya menjelaskan bahwa teh mengandung tanin, senyawa yang dapat mengikat zat besi non-heme, jenis zat besi yang ditemukan dalam sumber nabati seperti sayuran dan kacang-kacangan. Konsumsi teh segera setelah makan dapat mengurangi penyerapan zat besi hingga 50–60%, berpotensi menyebabkan anemia defisiensi besi jika dilakukan secara rutin .
Untuk menghindari gangguan penyerapan nutrisi, dr. Tirta menyarankan agar teh dikonsumsi di antara waktu makan, bukan segera setelah makan. Hal ini memberikan waktu bagi tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan sebelum tanin dalam teh berinteraksi dengan zat besi .
Meskipun konsumsi teh setelah makan dapat menghambat penyerapan nutrisi, teh tetap memiliki manfaat kesehatan jika dikonsumsi dengan bijak. Teh mengandung antioksidan seperti epigallocatechin gallate (EGCG) yang dapat membantu melawan stres oksidatif. Namun, untuk memaksimalkan manfaat ini, penting untuk memperhatikan waktu konsumsi dan tidak menambahkan gula berlebihan .
Dilarang minum teh segera setelah makan bukanlah mitos, melainkan fakta yang didukung oleh penjelasan ilmiah. Kebiasaan ini dapat mengganggu penyerapan zat besi dan nutrisi penting lainnya. Untuk menjaga kesehatan, disarankan untuk memberi jeda waktu antara makan dan minum teh, serta mengurangi konsumsi gula dalam teh. (Inggri)