Sumedang (10/9). Kepala Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TikomDik) Dinas Pendidikan Jawa Barat Firman Oktora, menekankan pentingnya membekali generasi muda dengan karakter dan kemampuan wirausaha yang tidak bisa digantikan mesin. Pernyataan itu disampaikannya saat menjadi narasumber Focus Group Discussion (FGD) Road to Muswil IX LDII Jawa Barat di Graha Aulia, Jatinangor, pada Sabtu (6/9).
FGD mengusung tema “Mengembangkan Pendidikan Karakter Luhur dan Meningkatkan Literasi yang Efektif untuk Membentuk Generasi Unggul Profesional Religius” dan berlangsung secara hybrid, diikuti pengurus LDII kabupaten/kota se-Jawa Barat melalui studio mini.
“Generasi muda harus dibekali karakter Gapura Pancawaluya yaitu cageur, bageur, bener, pinter, dan singer. Dengan karakter itu, mereka akan tumbuh tangguh, adaptif, dan siap menjadi pemimpin masa depan,” ujar Firman.
Ia juga mendorong LDII untuk mengubah pola pikir generasi muda dari sekadar “generasi unduh” menjadi “generasi unggah” yang produktif, inovatif, dan mampu memberikan manfaat bagi orang lain.
Koordinator Bidang Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII, Basseng menekankan pentingnya ekosistem pendidikan karakter untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang profesional sekaligus religius.
“Generasi unggul adalah mereka yang ahli di bidangnya sekaligus menjaga kehidupan akhiratnya. Pendidikan karakter mengajarkan perilaku baik yang lahir dari kesadaran diri. LDII terus memperkuat perannya melalui 243 satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia,” jelas Basseng.
Menurutnya, untuk mencapai predikat profesional religius, LDII konsisten menjalankan delapan bidang pengabdian kepada bangsa, termasuk di sektor pendidikan. Dengan penguatan SDM, LDII berharap mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.