PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Nasional

DPP LDII: Komunisme Bukan Bagian Bangsa Indonesia yang Religius

in Nasional
408
0
DPP LDII: Komunisme Bukan Bagian Bangsa Indonesia yang Religius

Prof. Singgih saat memberi pembekalan di Webinar Cakap Digital. Foto: LINES.

566
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (30/9). Setiap akhir September, memori kolektif bangsa Indonesia ditarik pada peristiwa Gerakan 30 September. Gerakan itu diyakini sebagian besar rakyat Indonesia pada masa itu, didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Sehingga, Orde Baru menambahkan PKI di akhir kalimat Gerakan 30 September PKI atau G 30 S/PKI,” tutur Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (Undip), Singgih Tri Sulistyono. Peristiwa itu, menurutnya merupakan gejala dari perebutan pengaruh negara adidaya, antara Blok Barat yang kapitalis dan Blok Timur yang sosialis-komunis.

Perang Dingin tersebut ditandai dengan penanaman pengaruh di bekas-bekas negara jajahan. Dua blok tersebut membuat proksi, untuk menanamkan ideologi mereka. Kemudian disusul menancapkan pengaruh politik dan ekonomi, “Sebagai politik global, fenomena G 30 S/PKI ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara yang baru merdeka lainnya seperti Vietnam, Korea, Malaysia, Filipina, hingga negara-negara Amerika Latin lainnya,” pungkas Singgih yang juga Ketua DPP LDII tersebut.

Singgih memaparkan, sebagai ideologi global, sosialisme-komunisme telah masuk Indonesia pada awal abad ke-20, “Bahkan mereka mengadakan pemberontakan bersenjata kepada pemerintah Hindia Belanda pada 1926, karena dianggap sebagai imperialis, kolonial, dan kapitalis yang merupakan musuh bebuyutan sosialisme,” tuturnya. Namun pemberontakan itu, dipadamkan dengan keras oleh pemerintah Hindia Belanda.

Lalu pada 1948, PKI memberontak lagi. Menurut Singgih, hal itu karena ketidakpuasan para pemimpin PKI, karena pemerintah Indonesia terlalu kompromi terhadap Belanda, “Mereka ingin merdeka seutuhnya tanpa perundingan. Selain itu mereka tidak puas, karena menganggap pemerintah Indonesia masih terdapat unsur-unsur kapitalis dan feodalisme masih ada,” ujar Singgih.

Namun, ketidakpuasan PKI terhadap pemerintah pada 1948, tidak masuk nalar dan pemikiran bangsa Indonesia, “Pemerintah dan rakyat Indonesia saat itu, merasa dikhianati oleh PKI. Bagaimana mungkin, saat semua elemen bangsa melawan penjajahan Belanda, tiba-tiba ada yang menusuk dari belakang. PKI berkhianat,” ujar Singgih.

PKI yang bermain-main pada ranah ideologi, yang memicu kekerasan kepada para tokoh-tokoh agama tidak bisa diterima bangsa Indonesia, “Hingga terjadi peristiwa 1965, PKI dianggap memberontak lalu terjadi pembantaian. Hal itu lebih didasari pada ketidaksesuaian ajaran komunisme yang identik dengan ateisme, yang tak sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia yang sejak dulu sudah religius,” pungkas Singgih.

Singgih mengatakan meskipun sosialisme-komunisme juga memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan, namun ketidakselarasan dengan karakter rakyat Indonesia, “Mereka sulit diterima dan dilarang,” ujarnya. Ia menyarankan pada masa depan, persoalan-persoalan kebangsaan, sebisa mungkin diselesaikan dari sudut pandang religiusitas bangsa, bukan dari satu kacamata ideologi.

Gerakan ormas agama di masa mendatang, membuka cakrawala yang lebih luas, bukan dakwah agama saja, “Mereka juga harus memikirkan dan memperjuangkan masalah keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, dan kesetaraan di dalam masyarakat. Sehingga godaan-godaan untuk mengikuti gerakan radikal baik bersumber komunisme atau keagamaan bisa dihindari,” imbuhnya.

Dengan langkah itu, bangkit harapan ormas-ormas bisa membantu mewujudkan impian para pendiri bangsa, terkait masa depan Indonesia.

Bahaya Radikalisasi Ideologi

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, selesainya Perang Dingin, persoalan global bukannya terhenti. Foto: LINES.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, selesainya Perang Dingin, persoalan global bukannya terhenti, “Ketika kapitalisme dan liberalisme menang, mereka tak memiliki alat kontrol kekuasaan. Sehingga terus mengeksploitasi negara-negara berkembang dengan menyuntikkan budaya massa,” ujar KH Chriswanto.

Budaya massa seperti konsumerisme, membuat umat manusia di berbagai negara menjadi pasar produk-produk yang sifatnya kesenangan belaka, “Daya kritis menjadi tumpul, karena kapitalisme mendorong slogan, kamu adalah yang kamu pakai. Jadi nilai manusia terletak pada bendawi, keunggulan manusia hanya diukur dari benda-benda mewah yang dimiliki. Ini mendorong kea rah konsumerisme akut yang kerap mengabaikan moralitas bangsa,” imbuhnya.

Ia mengingatkan, kapitalisme dan liberalisme juga bisa menjadi radikal dalam bentuk pemujaan terhadap hak asasi, “Lalu lahirlah gerakan LGBT, agama diabaikan, nilai-nilai kearifan lokal dianggap kuno. Inilah yang membuat bangsa menjadi terpuruk,” ujarnya.

Ia mengajak segenap elemen bangsa, untuk selalu menapis informasi dan menyaring ideologi, “Radikalisme ideologi itulah yang dikhawatirkan Bung Karno dulu, bukan hanya radikalisme agama, tapi juga radikalisme sekuler,” tutupnya.

Tags: LDIIReligius

Related Posts

Ketua LDII: Jadikan Pancasila Gaya Hidup dan Ideologi Hidup Generasi Muda
Nasional

Ketua LDII: Jadikan Pancasila Gaya Hidup dan Ideologi Hidup Generasi Muda

by admin
October 1, 2025
0

Jakarta (1/10). Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen refleksi terhadap sejarah yang mengancam eksistensi ideologi bangsa....

Read more
Santri Ponpes Gadingmangu Juarai Kategori Kelompok dalam Aksi WCD 2025
Nasional

Santri Ponpes Gadingmangu Juarai Kategori Kelompok dalam Aksi WCD 2025

by admin
September 30, 2025
0

Jombang (30/9). Pondok Pesantren Gadingmangu menorehkan prestasi membanggakan saat turut serta memeriahkan peringatan World Cleanup Day (WCD) 2025 di Kabupaten Jombang, Minggu...

Read more
Generasi Muda LDII Ponorogo Peroleh Paparan New Media dari DPP LDII
Nasional

Generasi Muda LDII Ponorogo Peroleh Paparan New Media dari DPP LDII

by admin
September 29, 2025
0

Ponorogo (29/9). DPD LDII Ponorogo mengundang Departemen Komunikasi Informasi dan Media (KIM) DPP LDII, untuk mengisi pelatihan jurnalistik *online.* Dalam kesempatan tersebut,...

Read more
Jelang Muswil X, Ketum Ajak LDII Sumsel Ciptakan SDM Profesional Religius untuk Indonesia Emas 2045
Nasional

Jelang Muswil X, Ketum Ajak LDII Sumsel Ciptakan SDM Profesional Religius untuk Indonesia Emas 2045

by admin
September 29, 2025
0

Palembang (29/9). Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso mengajak pengurus DPW LDII Sumatera Selatan (Sumsel) memanfaatkan bonus demografi untuk Indonesia Emas...

Read more
al ubaidah
Nasional

IPSI Nganjuk Gelar Silaturahim Perguruan Silat di Ponpes Al Ubaidah

by admin
September 28, 2025
0

Nganjuk (28/9). Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Nganjuk menggelar silaturahim antarperguruan silat di Ponpes Al Ubaidah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, pada...

Read more
Ponpes Wali Barokah Juara Umum Kompetisi Pencak Silat Dandim 0809 Cup III Tahun 2025
Nasional

Ponpes Wali Barokah Juara Umum Kompetisi Pencak Silat Dandim 0809 Cup III Tahun 2025

by admin
September 23, 2025
0

Kediri (23/9). Ponpes Wali Barokah juara umum pada “Kejuaraan Pencak Silat Dandim 0809 Cup III Tahun 2025”. Kejuaraan tersebut diselenggarakan memperingati HUT...

Read more

Trending

Ketua LDII: Pancasila Harus Jadi Way of Life Generasi Muda
Berita Kegiatan

Ketua LDII: Pancasila Harus Jadi Way of Life Generasi Muda

20 hours ago
Silaturahim LDII dan MUI Sulsel, Perkuat Sinergi Dakwah dan Nasionalisme
Lintas Daerah

Silaturahim LDII dan MUI Sulsel, Perkuat Sinergi Dakwah dan Nasionalisme

20 hours ago
Perkuat Sinergi, LDII Siak Silaturahim dengan Ketua MUI Siak
Lintas Daerah

Perkuat Sinergi, LDII Siak Silaturahim dengan Ketua MUI Siak

20 hours ago
Permata CAI LDII Manokwari, Perkuat Karakter untuk Cetak Generasi Unggul
Lintas Daerah

Permata CAI LDII Manokwari, Perkuat Karakter untuk Cetak Generasi Unggul

20 hours ago
HMI Cabang Kediri Resmi Dilantik, Pemuda LDII Hadir dan Siap Bekerja Sama
Lintas Daerah

HMI Cabang Kediri Resmi Dilantik, Pemuda LDII Hadir dan Siap Bekerja Sama

20 hours ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Ketua LDII: Pancasila Harus Jadi Way of Life Generasi Muda

Ketua LDII: Pancasila Harus Jadi Way of Life Generasi Muda

October 2, 2025
Silaturahim LDII dan MUI Sulsel, Perkuat Sinergi Dakwah dan Nasionalisme

Silaturahim LDII dan MUI Sulsel, Perkuat Sinergi Dakwah dan Nasionalisme

October 2, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In