Kediri (8/7). Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati panen perdana buah melon yang dikelola GEN SOBO Farm Burengan, Kediri, Jawa Timur, pada Sabtu (5/7). Vinanda panen perdana melon jenis Golden Alisha dan Ithanon.
“Kami atas nama Pemkot Kediri mengapresiasi inovasi ini. Ini adalah salah satu upaya di bidang ketahanan pangan. Saya harap ini tidak hanya dikembangkan di Kelurahan Burengan, tapi juga di daerah lainnya,” ujarnya usai menandatangani prasasti dan pemotongan pita diresmikannya GEN SOBO Farm. Wali Kota Vinanda mengatakan, ini adalah bukti nyata bahwa sektor pertanian di Kota Kediri memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang, serta berkontribusi bagi perekonomian daerah.
Vinanda berharap, GEN SOBO Farm tersebut, terus dikembangkan, tidak hanya menanam melon namun juga sayur-mayur. Lalu juga nantinya akan dikembangkan di beberapa tempat. “Ini sangat positif dan akan berdampak bagi masyarakat. Seperti kita ketahui, lahan di Kota Kediri ini terbatas. Kita harus memiliki kesadaran untuk membangun urban farming,” ungkapnya.
Selanjutnya, Vinanda mengajak masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui urban farming. Dengan memanfaatkan lahan terbatas yang ada di sekitar rumah untuk dapat menghasilkan berbagai jenis tanaman pangan.
“Harapannya ke depan, *urban farming* ini dapat mencukupi kebutuhan pangan rumah tangga. Kita bisa mulai dengan menanam cabai, tomat, sawi, dan lainnya. Jadi kebutuhan pangan rumah tangga dapat dipenuhi. Lalu bisa dikembangkan dan pasti akan bernilai ekonomi,” ajaknya.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Vinanda menambahkan GEN SOBO Farm ini juga sejalan dengan Sapta Cita pembangunan Kota Kediri yakni Kediri City Tourism (D’CITO). Ia yakin, apabila terus dikembangkan nantinya akan banyak orang yang berkunjung ke Kota Kediri. “Ketika ini nanti ada di beberapa kelurahan saya yakin ini bisa menjadi potensi wisata. Nanti akan semakin banyak orang yang datang ke sini,” imbuhnya.
Sementara itu, Pengelola GEN SOBO Farm, Agung Riyanto menjelaskan, GEN SOBO Farm dikelola oleh 37 pemuda LDII, khususnya Remaja Masjid Al-Hikmah Rosada Burengan. “Kami berkomitmen mengembangkan kemandirian remaja untuk mengembangkan sektor pertanian. Bekerja sama dengan Yayasan Wali Barokah, GEN SOBO Farm dikelola di lahan milik Yayasan Wali Barokah,” tuturnya.
Ke depan, Agung mengungkapkan, GEN SOBO Farm akan dikembangkan menjadi Integrated Smart Farm. “Tidak hanya buah, namun juga sayuran, dan peternakan. Di GEN SOBO Farm ini ada sekitar 800 pohon melon. Di mana satu pohon berbuah 1 buah. Tanaman melon ini ditanam di atas lahan seluas sekitar 50 x 25 meter,” pungkasnya. Ia mengatakan, prosesnya cukup panjang mulai proses penyiapan lahan, penanaman, perawatan, dan pemupukan. “Di sini sudah pakai semi teknologi dimana penyiraman menggunakan timer. Jadi ada jalur air biasa dan nutrisi,” jelasnya.
Menanggapi itu, Lurah Burengan Adi Sutrisno mendukung kehadiran GEN SOBO Farm di wilayahnya. Ia menyebut proyek ini sebagai peluang besar menggairahkan sektor ekonomi lokal sekaligus menumbuhkan minat generasi muda di dunia pertanian.
“Ini kebanggaan bagi warga Burengan. Inovasi seperti ini bisa jadi pemicu semangat anak muda untuk terjun ke dunia pertanian,” ungkapnya.
Turut hadir, Pimpinan Ponpes Wali Barokah KH Sunarto, Anggota DPRD Kota Kediri Agung Purnomo, Manajer GEN SOBO Farm Abdul Rahman, Camat Pesantren Widiantoro, Lurah Burengan Adi Sutrisno, Ketua TP PKK Kecamatan Pesantren Sandi Sari Widiantoro, Ketua TP PKK Kelurahan Burengan Arik Adi Sutrisno, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tamu undangan lainnya.