Jombang (19/10). Pondok Pesantren (Ponpes) Gadingmangu menghadiri undangan Rapat Koordinasi Gerakan Madrasah bertajuk Sampah Jadi Sedekah (Gema Sajadah) ke-4. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Senin (6/10).
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Pelayanan Haji Dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Jombang. Kehadiran Ponpes Gadingmangu merupakan komitmen untuk mendukung program inisiatif lingkungan dari Kemenag, yang dinilai sukses pada penyelenggaraan sebelumnya.
“Pertemuan ini menjadi forum yang sangat berharga, sehingga kami bisa memberikan masukan evaluasi pada kegiatan sebelumnya, terutama dalam hal publikasi, agar antusiasme dari madrasah dan pondok pesantren lain bisa lebih meningkat,” ungkapnya Sekretaris Pondok Pesantren Gadingmangu Nurul Firdaus, mewakili Ketua Pondok KH Basiya Adhi Banadi.
Sementara itu, Kepala Kemenag Jombang, Muhajir, secara resmi membuka rapat dengan menyampaikan urgensi keberlanjutan kegiatan tersebut. Ia menjelaskan suksesnya kegiatan Gema Sajadah sebelumnya, mendorong Kemenag melanjutkan dan mempersiapan program keempat ini.
“Gema Sajadah merupakan kolaborasi yang diinisiasi oleh Kemenag dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang. Tujuan utamanya adalah mewujudkan lingkungan madrasah yang bersih dan lestari. Konsep unik dari gerakan ini adalah mengumpulkan sampah anorganik yang sudah terpilah, yang kemudian disedekahkan melalui Kemenag,” jelasnya.
Muhajir menjelaskan kegiatan tersebut mendapat dukungan teknis dan operasional dari Bank Sampah Induk Jombang (BSIJ) di bawah naungan DLH. Ia akan memastikan proses pengelolaan sampah anorganik dapat berjalan secara terstruktur dan profesional. Skema ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sedekah dan kepedulian sosial melalui pengelolaan lingkungan.