Lampung (30/5). DPD LDII Kabupaten Lampung Timur menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Triwulan II pada Kamis (29/5). Kegiatan ini berlangsung di Pondok Pesantren Baitul Muttaqin, Pasir Sakti, Lampung Timur, Lampung, dan dihadiri oleh jajaran pengurus DPD, ketua dan sekretaris Pimpinan Cabang (PC) serta Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Lampung Timur.
Dalam arahannya, Ketua DPD LDII Kabupaten Lampung Timur, Heri Susanto, menekankan pentingnya menjalin kolaborasi yang erat dengan pemerintah dan aparat keamanan di setiap tingkatan. “Ini akan menjadi salah satu kunci dalam menjaga stabilitas sosial dan mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Heri mendorong seluruh jajaran LDII hingga tingkat PAC untuk menindaklanjuti dan merealisasikan kerja sama yang telah dijalin melalui Memorandum of Understanding (MoU) dengan Senkom Mitra Polri dan Persinas ASAD. “Jangan hanya berhenti di penandatanganan MoU, tapi harus ada aksi nyata hingga ke akar rumput,” tambahnya.
Terkait dinamika sosial yang berkembang di masyarakat, ia mengajak seluruh pengurus LDII untuk bersikap proaktif dalam menyikapi permasalahan yang ada. Tidak hanya itu, ia juga mengingatkan pentingnya langkah antisipatif agar potensi masalah dapat dicegah sejak dini.
Selanjutya, menjelang Hari Raya Idul Adha, ia mengajak warga LDII untuk menjadikan ibadah kurban sebagai momentum meningkatkan kesalehan sosial. Ia menekankan pentingnya berkurban dengan ikhlas serta berbagi kepada sesama.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat DPD LDII Lampung Timur, KH. Mahmudi, menekankan, LDII harus terus meningkatkan pembinaan bagi generasi penerus, mulai dari usia dini (PAUD) hingga usia pranikah. “Pembinaan ini dilakukan melalui pendidikan formal, non-formal, serta penanaman 29 karakter luhur sebagai fondasi moral dan akhlak generus,” tambah Mahmudi.
KH. Mahmudi juga mendorong optimalisasi pemanfaatan lembaga-lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan DPD LDII Lampung Timur. Saat ini, LDII Lampung Timur telah memiliki sedikitnya 7 sekolah tingkat dasar (PAUD, TK, dan SD), 2 sekolah menengah (SMP/SMA/SMK), serta 5 pondok pesantren. “Lembaga-lembaga ini adalah aset penting dalam pembinaan generasi muda. Harus kita maksimalkan peran dan fungsinya,” tutupnya.