Kabupaten Bekasi (8/6). Di tengah tantangan ekonomi yang memengaruhi daya beli masyarakat secara nasional, semangat berbagi warga LDII Setu justru menunjukkan tren positif. Pada Jumat, 6 Juni 2025, PC LDII Setu menggelar kegiatan Tebar Kurban di wilayah Cijengkol, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Kegiatan ini tak hanya menjadi agenda rutin tahunan, tetapi juga bukti nyata bahwa solidaritas sosial masih kuat mengakar di tengah masyarakat.
Ketua PC LDII Setu, Aris Setyawan, menyampaikan bahwa nilai kurban tahun ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, bahkan mencapai puluhan juta rupiah. Padahal, menurutnya, kondisi perekonomian secara umum tengah mengalami perlambatan. “Kami sangat bersyukur, walaupun kondisi ekonomi cenderung menurun, justru semangat warga untuk berkurban meningkat tajam. Ini menjadi bukti bahwa semangat berbagi tidak ditentukan oleh kondisi, tapi oleh niat dan komitmen,” ujar Aris.
Kegiatan Tebar Kurban tahun ini juga disertai dengan pembagian ratusan paket daging kurban kepada masyarakat sekitar. Tidak hanya diperuntukkan bagi internal warga LDII, tetapi juga menyasar masyarakat umum di lingkungan Cijengkol dan sekitarnya, “Tujuannya, agar manfaat kurban bisa dirasakan lebih luas dan membangun hubungan sosial yang lebih harmonis antara warga LDII dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Ketua Panitia Kurban LDII Setu, Totong Suwandi menambahkan bahwa kenaikan signifikan dalam jumlah hewan kurban tidak terjadi secara tiba-tiba. Hal ini merupakan hasil dari budaya menabung yang telah ditanamkan kepada warga sejak lama. “Kami memberi keleluasaan kepada semua kalangan untuk ikut serta. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak usia SD, SMP, hingga SMA pun kami dorong untuk mulai menabung sejak dini,” jelasnya.
Ia menjelaskan, sistem tabungan kurban ini sudah menjadi kebiasaan tahunan di LDII Setu. Warga secara kolektif menyisihkan sebagian penghasilan mereka, bahkan dalam jumlah kecil sekalipun, untuk ditabung sebagai persiapan berkurban di tahun berikutnya, “Strategi ini dinilai efektif karena tidak memberatkan, dan pada saat yang sama membentuk karakter sosial yang kuat,” ujarnya.
Selain menabung, tambah Totong, LDII Setu juga secara aktif melakukan edukasi tentang makna, hikmah dan pahala berkurban pada generasi muda. Tujuannya agar semangat berbagi tidak hanya dilakukan sebagai rutinitas, tapi juga dipahami secara mendalam sebagai bagian dari ibadah dan bentuk kepedulian sosial. Hal ini pula yang membuat partisipasi warga, termasuk generasi muda, meningkat dari tahun ke tahun.
“Banyak anak-anak usia sekolah yang datang langsung menyaksikan proses penyembelihan hingga pembagian daging kurban. Ini momen edukatif yang sangat penting untuk membentuk kesadaran sosial dan religius mereka sejak dini,” tambah Totong.
Totong mengatakan, komitmen menabung sejak dini, dan kepedulian lintas generasi, kegiatan kurban yang dilakukan LDII Setu menjadi gambaran optimisme dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi tantangan, “Di tengah situasi ekonomi yang sulit, warga LDII Setu menunjukkan solidaritas sosial dan ibadah bisa berjalan beriringan, menciptakan dampak yang nyata bagi lingkungan sekitar,” tuturnya.