Barito Kuala (9/6). Semangat Hari Raya Idul Adha 1446 H, panitia kurban Masjid Al-Muhajirin Kecamatan Cerbon, Barito Kuala, Kalimantan Selatan menggelar pembagian daging kurban menggunakan besek anyaman bambu pengganti plastik.
Langkah ini membuat warga sekitar senang, Selain lebih ramah lingkungan, penggunaan besek juga mengangkat kembali nilai-nilai tradisional.
“Ini bagian dari cara kami mengurangi sampah plastik dengan menggunakan produk UMKM. Tahun ini kami membagikan daging ke masyarakat sekitar, yang biasanya kami membagi dengan kantong plastik sekali pakai. Tahun ini kami ingin berubah,” ujar Ketua Pimpinan Cabang LDII Cerbon Budi Hartono.
Sekitar 110 besek disiapkan untuk menampung daging sapi hasil penyembelihan hewan kurban dan dibagikan kepada warga sekitar. Selain itu, besek yang digunakan juga merupakan produk kerajinan lokal, sehingga turut membantu perekonomian. “Kami konsisten menggunakan besek sebagai kemasan daging kurban untuk mendukung pelestarian lingkungan. Besek yang terbuat dari anyaman bambu ini memiliki keunggulan ramah lingkungan karena lebih mudah terurai di tanah jika dibuang,” jelas Budi.
Warga sekitar pun mendukung inisiatif tersebut. “Lebih bersih serta salah satu tindakan meningkatkan UMKM produk lokal dari pengerajin bambu. Beseknya juga bisa dipakai ulang di rumah,” kata salah satu warga.
Selain menjaga sikap semangat berbagi sambil menjaga kelestarian lingkungan dan nilai budaya lokal. Penggunaan besek bambu kini tidak hanya dilihat sebagai gaya hidup kembali ke alam, tetapi juga sebagai aksi nyata dalam mengurangi polusi plastik, terutama pada momen besar seperti Idul Adha yang biasanya menghasilkan banyak sampah sekali pakai.
Dengan mengedepankan produk lokal, pelestarian tradisi, serta kepedulian terhadap alam membuktikan bahwa perayaan hari besar keagamaan dapat dilakukan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.