Bantul (24/7). Sebanyak 70 generasi muda LDII Banguntapan mengikuti pelatihan perawatan jenazah yang digelar di Masjid Baitul A’la, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (5/7). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan generasi muda LDII untuk memperkuat peran sosial keagamaan di tengah masyarakat.
Pengurus LDII Banguntapan, Ustaz Abdul Hasan mengatakan, materi pelatihan ini mencakup empat tahapan penting dalam perawatan jenazah menurut syariat Islam, yaitu memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan memakamkan.
“Ilmu ini penting karena kematian bisa datang kapan saja. Umat Islam harus siap dengan ilmu dan keberanian dalam mengurus jenazah sesuai tuntunan agama,” ujar Abdul Hasan yang juga menjadi instruktur praktik lapangan.
Untuk memaksimalkan pemahaman peserta, panitia membagi mereka dalam empat kelompok, masing-masing terdiri dari dua kelompok putra dan dua kelompok putri, “Setiap kelompok mempraktikkan cara memandikan dan mengkafani jenazah dengan perlengkapan simulasi yang telah disiapkan. Para peserta terlihat antusias, aktif bertanya, dan menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti setiap tahapan praktik,” imbuhnya.
Sementara itu, Dewan Penasihat LDII Banguntapan, Sholeh, menekankan pentingnya kesiapan pemuda dalam menghadapi kondisi nyata. “Banyak orang yang secara teori tahu, tapi tidak siap secara mental. Maka pelatihan ini bukan sekadar teori, tapi pembentukan karakter dan keberanian,” kata Sholeh.
Sholeh menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari regenerasi kader LDII yang siap terlibat dalam pelayanan sosial keagamaan. “Kami tidak ingin generasi muda hanya fokus pada ilmu agama di dalam masjid, tetapi juga terjun langsung dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya melalui kemampuan merawat jenazah yang dibutuhkan setiap saat,” ujarnya.