Bone (24/10). Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bone menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Tahun 2025 di Gedung Serbaguna Masjid Markaz Al-Maarif Bone, Sabtu (18/10). Rakerda mengusung tema “Membangun Sinergi Ulama, Zuama dan Cendekiawan sebagai Pilar Membangun Karakter dan Moral Bangsa”.
Rakerda dipimpin Ketua MUI Kabupaten Bone, KH M. Amir HM yang dikenal sebagai sosok ulama kharismatik dan akademisi terkemuka. Dalam sambutannya, KH Amir menekankan bahwa ulama tidak hanya bertugas memberi ceramah, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan moral untuk membimbing arah kehidupan umat, terutama di tengah berbagai tantangan global saat ini.
“Peran ulama, zuama, dan cendekiawan kini harus melampaui batas mimbar. Kita harus hadir di tengah masyarakat, membimbing umat, serta menjadi mitra aktif pemerintah dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia,” tegas KH Amir.
Dalam forum Rakerda tersebut, para peserta membahas berbagai aspek program kerja MUI ke depan, termasuk di dalamnya penguatan kelembagaan hingga ke tingkat kecamatan, peningkatan kapasitas dai dan muballigh muda, pengembangan media dakwah digital yang edukatif dan moderat, serta upaya membangun kerja sama lebih erat antara MUI dan pemerintah daerah.
KH Amir menjelaskan, perhatian khusus juga diberikan pada persoalan moralitas generasi muda yang tergerus oleh arus digitalisasi dan budaya konsumtif. Karena itu, rakerda menghasilkan beberapa rumusan strategis, antara lain pentingnya literasi agama yang relevan dengan perkembangan zaman, penguatan pendidikan karakter di lingkungan pesantren dan sekolah Islam, serta perluasan peran MUI dalam konsultasi publik terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah daerah.
Kegiatan rakerda dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari pengurus MUI Kabupaten Bone, pimpinan ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, hingga pondok-pondok pesantren terkemuka di Bone. Mereka semua hadir dalam semangat ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan, tanpa mempersoalkan perbedaan organisasi atau metode dakwah.
Pada kesempatan itu, turut hadir Ketua DPD LDII Kabupaten Bone, Masjaya, yang juga salah satu pengurus MUI Kabupaten Bone. Menurutnya kehadiran LDII, bersama ormas-ormas Islam lainnya, merupakan upaya penguatan nilai-nilai Islam moderat, konstruktif, dan solutif di tengah masyarakat.
“LDII menyambut baik Rakerda ini sebagai langkah maju untuk memperkuat kolaborasi. MUI adalah rumah besar umat Islam dan LDII siap berkontribusi aktif dalam menyukseskan setiap program yang bertujuan membangun umat yang religius, harmonis, dan produktif,” jelasnya.
Rakerda MUI Kabupaten Bone menjadi ajang strategis untuk menyusun arah kebijakan dan program kerja MUI periode lima tahun ke depan. Tema yang diangkat mencerminkan semangat kolaboratif antara tokoh agama dan pemangku kebijakan dalam menghadapi tantangan zaman. Tema tersebut tidak hanya menggambarkan tanggung jawab moral ulama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga menekankan pentingnya sinergi antara berbagai elemen keummatan.
Rakerda MUI Kabupaten Bone 2025 akhirnya ditutup dengan penuh harapan: agar seluruh rumusan dan hasil musyawarah tidak berhenti sebagai dokumen administratif, tetapi menjadi langkah dalam membangun masyarakat Bone yang religius, beradab, dan berakhlak mulia. MUI, melalui Rakerda ini, meneguhkan kembali fungsinya sebagai perekat umat dan penuntun moral masyarakat.














