Yogyakarta (12/5). Dalam upaya membentuk generasi muda yang mandiri dan produktif, LDII melalui Penggerak Pembina Generus (PPG) Al Karima Yogyakarta menggelar Kegiatan Wirausaha Al Karima pada Minggu, 20 April 2025. Bertempat di Gedung Wisma PPG Al Karima, Komplek Masjid Baitussalam, Daengan, acara ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi LDII dalam mencetak wirausahawan muda berbasis nilai-nilai keislaman dan keterampilan praktis.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Kemandirian PPG Al Karima ini menghadirkan dua kelas utama, yaitu Kelas Generus Pengusaha dan Kelas Kemandirian Potong Rambut. Kedua kelas tersebut diikuti oleh para peserta lomba Wirausaha Muda Al Karima serta sejumlah undangan dari kalangan remaja LDII yang tertarik menekuni bidang kewirausahaan. Program ini dirancang untuk membekali generasi muda dengan kemampuan manajerial, teknis, dan pemahaman bisnis secara menyeluruh.
Salah satu dewan juri lomba wirausaha, Abdurrochim, menilai para peserta memiliki potensi besar untuk berkembang. “Presentasi bisnis yang mereka sampaikan cukup matang. Mereka mampu menjelaskan alur distribusi, perencanaan keuangan, hingga strategi pemasaran dengan logika yang kuat,” katanya.
Ia menambahkan, keberanian peserta dalam mengangkat usaha dari latar belakang sederhana menunjukkan semangat kewirausahaan yang patut diapresiasi. “Ini menandakan bahwa anak muda LDII mulai menyadari pentingnya kemandirian ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, di Kelas Kemandirian Potong Rambut, para peserta mendapatkan pelatihan dasar mulai dari teknik menyisir hingga memotong rambut sesuai bentuk wajah dan jenis rambut. Mentor pelatihan, Ubaid, berbagi pengalaman membangun usaha barbershop dari nol. “Saya ingin peserta tidak hanya bisa memegang gunting, tapi juga memahami bagaimana mengelola usaha kecil agar terus tumbuh,” tuturnya. Ia juga menekankan pentingnya layanan pelanggan dalam industri jasa. “Kualitas teknik penting, tapi kepuasan pelanggan jauh lebih menentukan loyalitas mereka,” tambahnya.
Pembina Pengusaha Muda LDII, Didik Supriyanto, turut hadir memberikan motivasi. Ia mengingatkan para peserta agar menjadikan pelatihan ini sebagai titik awal kesungguhan dalam membangun masa depan. “Menjadi pengusaha itu butuh disiplin, bukan hanya skill. Ikuti arahan mentor dan jangan cepat menyerah,” ujarnya.
Menurutnya, pembinaan generasi muda dalam konteks ekonomi menjadi bagian penting dari dakwah LDII masa kini. “Kami ingin anak-anak muda LDII tidak hanya rajin mengaji, tapi juga bisa mandiri dan memberi manfaat bagi lingkungannya,” katanya.
Didik berharap kegiatan ini akan melahirkan pengusaha-pengusaha baru yang mampu membuka lapangan kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Ia juga menyatakan bahwa LDII akan terus mendorong program pembinaan ekonomi serupa di berbagai daerah.
“Kalau hari ini mereka mulai dari satu usaha kecil, besok bisa mempekerjakan satu atau dua orang. Itu langkah besar dalam memberdayakan masyarakat sekitar,” ujarnya. (Zahra/Wicak)