Surabaya (9/12). Menutup akhir tahun 2025, DPW LDII Jawa Timur menggelar konsolidasi organisasi bersama para dewan penasihat se-Jawa Timur pada Minggu (1/12), di Gedung Serba Guna Sabilurrosyidin, Surabaya. Kegiatan tersebut menjadi forum strategis untuk mengevaluasi capaian program 2025 sekaligus memaparkan arah kebijakan dan rencana kerja organisasi untuk tahun 2026.
Ketua DPW LDII Jawa Timur, Moch. Amrodji Konawi, dalam laporannya menegaskan bahwa konsolidasi ini bertujuan memperkuat tata kelola organisasi serta menyelaraskan langkah LDII dengan arahan dewan penasihat. Dalam konteks yang lebih luas, LDII juga diarahkan agar tetap responsif terhadap kebutuhan masyarakat serta dinamika sosial dan politik yang terus berkembang.
Amrodji turut mengapresiasi kinerja pengurus LDII di kabupaten/kota se-Jawa Timur yang dinilai berhasil membangun hubungan baik dengan pemerintah daerah. Menurutnya, banyak Musyawarah Daerah (Musda) LDII yang mendapatkan dukungan penuh dari pemkab dan pemkot, bahkan difasilitasi di pendopo kabupaten maupun kota.
“Ini menunjukkan bahwa kinerja para pengurus berjalan maksimal. Hubungan yang harmonis menjadikan pemerintah daerah tidak ragu memberikan fasilitas dan dukungan,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa setiap Musda selalu diisi dengan dialog kebangsaan yang melibatkan tokoh masyarakat dan pemerintah daerah. Dialog ini dinilai efektif dalam membangun kesepahaman tentang kontribusi LDII terhadap pembangunan bangsa.
Dalam pemaparannya, Amrodji menjelaskan bahwa program kerja DPW LDII Jawa Timur tahun 2026 akan difokuskan pada penguatan wawasan kebangsaan, percepatan publikasi dan komunikasi organisasi, peningkatan kepedulian lingkungan, serta optimalisasi delapan klaster pengabdian LDII.
Ia menyebut penguatan klaster ini sebagai langkah strategis untuk menjawab tantangan sosial dan teknologi yang semakin kompleks. Delapan klaster tersebut mencakup bidang kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan, lingkungan dan ketahanan pangan, teknologi digital, serta energi terbarukan.
Selain itu, Amrodji menekankan pentingnya koordinasi yang lebih solid antara DPW dan DPD agar setiap program dapat berjalan efektif hingga tingkat paling bawah. “Program 2026 harus memberikan dampak nyata. Tidak hanya tertulis dalam dokumen, tetapi benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” tandasnya.
Konsolidasi akhir tahun ini sekaligus menjadi ajang mempererat hubungan antara DPW dan para dewan penasihat, memperkuat dukungan moral serta spiritual dalam menjalankan amanah organisasi. Dengan arah program yang lebih terstruktur dan didukung oleh sinergi berbagai pihak, LDII Jawa Timur optimistis dapat meningkatkan kontribusinya bagi masyarakat dan bangsa pada tahun 2026. (sof/wid)



