Klaten (24/3). PAC LDII Karangpakel menghadiri peringatan Nuzulul Quran yang digelar Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Karangpakel, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah pada Sabtu (15/3). Kegiatan yang dipusatkan di lapangan desa tersebut dihadiri Camat Trucuk, Marjana; jajaran Polsek Trucuk, serta para tokoh agama dari LDII, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan MTA.
Ketua PHBI Karangpakel, Suparman, menegaskan bahwa peringatan Nuzulul Quran adalah momen penting untuk mengajak masyarakat kembali kepada pedoman hidup, yakni Al Quran. Ia berharap peringatan ini tidak sekadar seremoni, tetapi juga memotivasi umat Islam agar lebih giat membaca dan mengamalkan isi Al Quran, “Kami ingin menumbuhkan kembali semangat belajar Al Quran, mulai dari anak-anak hingga orang tua,” katanya.
Ketua PHBI menutup rangkaian acara dengan harapan agar semangat membaca Al Quran tidak berhenti setelah acara selesai. “Kami ingin momentum ini menjadi awal bagi masyarakat Karangpakel untuk terus mendalami dan mengamalkan isi Al Quran dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya saat Ramadan, tetapi setiap hari,” kata Suparman.
Camat Trucuk, Marjana, dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan peringatan Nuzulul Quran yang untuk pertama kalinya diadakan secara resmi oleh PHBI Desa Karangpakel. Ia menilai kegiatan tersebut mampu menjadi ruang bersama bagi seluruh umat Islam, tanpa memandang latar belakang organisasi.
“Kegiatan ini diharapkan memperkuat persatuan umat, khususnya di Desa Karangpakel. Ketika kita kembali kepada ajaran Al Quran, insya Allah masyarakat akan hidup lebih damai dan sejahtera,” kata Marjana.
Perwakilan PAC LDII Karangpakel, Selamat Widodo, mengapresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Menurut Suhardi, kegiatan semacam ini menjadi wadah untuk mempererat ukhuwah islamiyah antarormas Islam.
“LDII mendukung penuh kegiatan yang bertujuan memperkuat nilai-nilai Islam di masyarakat. Semoga semangat mencintai Alquran makin tumbuh di kalangan warga,” ujarnya di sela-sela acara.
Menurut Selamat Widodo, silaturahmi semacam ini penting untuk menjaga kerukunan, terutama di tengah perbedaan. Selain memperingati Nuzulul Quran, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi lintas elemen masyarakat.
“Kami dari LDII percaya bahwa kebersamaan dan komunikasi yang baik antarormas adalah kunci mewujudkan desa yang harmonis,” ujarnya.