Bandung (5/8). DPD LDII Kota Bandung bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Da’i. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu–Minggu, 2–3 Agustus 2025, di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Minhajul Haq, Kota Bandung.
Dengan tema “Meningkatkan Kompetensi Pendakwah dalam Menyampaikan Islam yang Rahmatan lil‘Alamin”, kegiatan ini diikuti sekitar 135 peserta dari kalangan da’i LDII se-Kota Bandung. Diklat ini juga merupakan respons terhadap kebijakan Kementerian Agama RI yang mensyaratkan pendakwah di ruang publik memiliki sertifikat resmi sebagai bentuk penguatan mutu dakwah yang netral, berimbang, dan bebas dari kepentingan politik.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin dalam pembukaannya menyampaikan apresiasi terhadap pelatihan ini karena sejalan dengan program Pemkot Bandung. “Pelatihan dakwah seperti ini mendukung visi-misi Kota Bandung, yaitu menghadirkan pelatihan dakwah di setiap kelurahan agar para pendakwah dapat menyalurkan ilmunya dan membentuk masyarakat yang berakhlak mulia. Saya berharap ilmu yang diperoleh dapat langsung diterapkan di masyarakat,” jelasnya.
Kepala Kemenag Kota Bandung, Abdurahim, juga menegaskan pentingnya program sertifikasi sebagai bentuk profesionalisasi pendakwah. “Ketika seorang da’i telah memiliki sertifikat, artinya ia telah teruji dan memiliki kompetensi dalam berdakwah, termasuk dalam penggunaan media sosial yang tepat dan bertanggung jawab,” terangnya.
Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan tidak hanya unggul dalam aspek keilmuan, tetapi juga profesional dalam penyampaian dakwah, serta menjadi agen perdamaian di tengah masyarakat.
Ketua DPD LDII Kota Bandung, Edi Sunandar menekankan pentingnya membekali para da’i dalam menghadapi tantangan dakwah masa kini. “Acara ini bertujuan agar para da’i LDII Kota Bandung memiliki kompetensi dalam menyampaikan ilmu kepada masyarakat, dengan cara yang baik, santun, dan mudah dipahami,” ujar Edi Sunandar.
“Jadi saya tegaskan pentingnya kegiatan ini dalam rangka menjawab tantangan zaman dan menjaga kualitas dakwah di tengah masyarakat,” tuturnya.