Semarang (25/6). DPD LDII Kota Semarang menunjukkan kepedulian sosial melalui momentum Idul Adha 2025. Tahun ini, warga LDII Semarang menyembelih 339 ekor sapi dan 121 ekor kambing, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketua DPD LDII Kota Semarang, Suhindoyo mengatakan, total nilai ekonomi dari penyembelihan hewan kurban itu diperkirakan mencapai Rp10,1 miliar, dengan asumsi harga satu ekor sapi sekitar Rp30 juta. “Semua daging kami distribusikan ke masyarakat, khususnya kaum duafa di sekitar lingkungan LDII,” ujar Suhindoyo, Senin (23/6).
Suhindoyo juga menegaskan bahwa kurban bukan hanya sekadar ritual keagamaan, melainkan wujud kepedulian LDII terhadap kondisi sosial masyarakat. “Kami pastikan hewan kurban bebas penyakit, terutama PMK dan antraks. Kalau tidak mampu kurban sapi sendiri, warga kami dorong untuk berpatungan tujuh orang. Ini lebih efisien, lebih barokah, dan manfaatnya lebih besar,” jelasnya.
Penyembelihan hewan kurban LDII Kota Semarang dilaksanakan di berbagai masjid dan lokasi yang berada di bawah naungan Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII. Beberapa hewan juga dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Penggaron milik BUMD Pemkot Semarang, guna memastikan higienitas daging.
Panitia Kurban LDII Semarang, Yenuarso, menuturkan, hewan kurban telah melewati pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Pertanian Kota Semarang. Pemeriksaan dilakukan secara sampling untuk memastikan hewan kurban memenuhi prinsip ASUH, yaitu Aman, Sehat, Utuh, dan Halal. “Kami tidak ingin ada hewan sakit yang disembelih, apalagi dikonsumsi masyarakat. Prinsip ASUH ini sudah menjadi standar LDII dalam pelaksanaan kurban,” katanya.
Selain aspek kesehatan hewan, LDII juga menekankan makna spiritual dalam berkurban. Dewan Penasihat DPD LDII Kota Semarang, Agus Rudi Hartono mengingatkan, ibadah kurban adalah simbol ketaatan, keikhlasan, dan totalitas pengorbanan sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim AS. “Hewan yang dikurbankan harus sempurna, sehat, gemuk, tidak cacat, dan cukup umur. Ini bagian dari penghormatan atas ibadah itu sendiri,” ujar Agus.
Agus menambahkan, pembagian daging kurban juga menjadi bentuk nyata kepedulian sosial LDII terhadap masyarakat sekitar. “Kami prioritaskan untuk kaum duafa, agar manfaat Idul Adha bisa dirasakan semua kalangan, tidak hanya warga LDII saja,” pungkasnya.