Kudus (20/10). DPD LDII Kudus menggelar pembelajaran manajemen pondok pesantren yang diikuti pengurus LDII Kabupaten Pati di Pondok Pesantren Baitul Qudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Sabtu, (5/10/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari pembinaan kelembagaan LDII untuk memperkuat pengelolaan lembaga pendidikan Islam di daerah.
Sebanyak 20 peserta dari Pati hadir mengikuti pelatihan yang difasilitasi oleh LDII Kudus. Pelatihan ini membahas manajemen pondok pesantren dari perencanaan, pembinaan, pengelolaan administrasi, hingga pengembangan lembaga. Pondok Baitul Qudus sendiri merupakan pesantren binaan LDII Kudus yang dikenal aktif mengembangkan pendidikan berbasis karakter dan kemandirian santri.
Ketua Dewan Penasihat DPD LDII Kudus, Syaifuddin Zuhri, menyambut kedatangan peserta dan menyampaikan pentingnya kolaborasi antardaerah, untuk memperkuat pengelolaan pesantren. Ia mengajak seluruh peserta menjadikan kegiatan tersebut, sebagai sarana pertukaran pengalaman dan praktik baik dalam mengelola lembaga pendidikan Islam.
Ketua Dewan Penasihat DPD LDII Pati, Sutono, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Ia menilai pembelajaran manajemen pondok pesantren sangat membantu, untuk memberikan wawasan pengelolaan pesantren yang tertib, efisien, dan berorientasi pada pembinaan karakter santri.
Materi pelatihan disampaikan Ketua Pondok Baitul Qudus, Abdul Aziz Marjono, mengenai manajemen pengelolaan pondok pesantren. Ia menguraikan beberapa pokok pembahasan. Mulai dari penyusunan kurikulum terpadu yang menggabungkan pendidikan agama, karakter, dan kemandirian santri, pembinaan santri berbasis kedisiplinan dan tanggung jawab.
“Kemudian, kami juga memaparkan pengelolaan administrasi dan keuangan yang transparan, penguatan SDM pengurus dan ustaz; hingga strategi pengembangan pesantren agar adaptif terhadap perkembangan zaman,” imbuhnya.
Ketua DPD LDII Kudus, Muhammad As’ad, menjelaskan kegiatan ini menjadi bentuk kepedulian LDII terhadap penguatan sistem pendidikan Islam berbasis pesantren. Ia menyebut pembinaan tidak berhenti pada pelatihan, tetapi dilanjutkan dengan pendampingan dan evaluasi untuk memastikan dampak positif di daerah.
Ia menambahkan, pembelajaran ini juga menjadi bagian dari visi LDII dalam melahirkan generasi alim, faqih, dan berakhlakul karimah, melalui pengelolaan pesantren yang profesional, transparan, dan modern, “LDII mendorong setiap pesantren mampu menjadi pusat pembinaan santri yang kuat secara spiritual dan siap menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.