Kudus (19/10). LDII Kabupaten Kudus menghadiri Forum Konsultasi Publik yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Kudus di kantor Kesbangpol Kudus, Jawa Tengah pada Kamis (9/10/2025). Kegiatan ini mengangkat tema “Wadah Aspirasi Menuju Pelayanan Publik Prima”.
Kegiatan tersebut menjadi ruang pertemuan lintas elemen untuk memperkuat kolaborasi menjaga stabilitas sosial. Forum tersebut mempertemukan perwakilan organisasi masyarakat, pemerintah daerah, pimpinan perusahaan, akademisi dari berbagai universitas di Kudus, serta media lokal. Diskusi berjalan dengan fokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan penguatan peran masyarakat dalam menjaga ketahanan sosial di daerah.
Sekretaris Kesbangpol Kudus, Moch. Zaenuri menyampaikan layanan publik di Kesbangpol kini dapat diakses secara online dan offline. Layanan mencakup pelaporan ormas, pendaftaran ormas baru, perizinan penelitian, koordinasi Kuliah Kerja Nyata (KKN), hingga berbagai layanan administratif di bidang politik dan kesatuan bangsa. Ia menekankan komitmen Kesbangpol dalam menghadirkan pelayanan publik yang transparan dan mudah diakses.
Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, Abu Bakar, menjelaskan mekanisme perizinan menjadi bagian penting dari pencegahan konflik sosial. Perizinan pembangunan rumah ibadah atau kedatangan warga negara asing menjadi sarana pengawasan dini. Jika muncul masalah, Kesbangpol siap bertindak sebagai mediator untuk menjaga kondusivitas daerah.
Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan, Sri Suwanti, menegaskan Kesbangpol terbuka bagi ormas dan akademisi. Ruang dialog yang dibangun diharapkan mampu mendorong terciptanya sinergi dalam menyikapi dinamika sosial politik di Kudus.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kudus, Muhammad As’ad menyampaikan kesiapannya bersinergi dengan pemerintah daerah, ormas, dan lembaga pendidikan. Kolaborasi semacam ini dinilai penting untuk memperkuat ketahanan sosial serta mendukung pelayanan publik yang inklusif.
LDII Kudus mendorong ormas untuk lebih aktif membangun komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah. Dalam forum itu, LDII menegaskan komitmen untuk ikut memperkuat ketahanan sosial, toleransi, dan wawasan kebangsaan di masyarakat.
Ia menambahkan, partisipasi LDII dalam forum ini menjadi bentuk keterlibatan aktif ormas keagamaan, dalam memperkuat stabilitas sosial dan membangun kehidupan bernegara yang harmonis.
“Langkah ini sejalan dengan visi Kabupaten Kudus yaitu Kudus Bangkit Menuju Kabupaten Modern, Religius, Cerdas, dan Sejahtera, yang menekankan penguatan pelayanan publik, kehidupan sosial yang toleran, serta peningkatan daya saing ekonomi masyarakat,” tutupnya.