Luwu (28/8). LDII Lamasi menyelenggarakan pengajian generus di Masjid Nurussalam, Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pada Minggu (24/8). Kegiatan itu dihadiri ratusan generus Lamasi, mulai dari usia pra-remaja kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga usia mandiri pra-nikah.
Pada kesempatan itu, Ust. Muh. Ali Saifuddin hadir sebagai pemateri. Dalam tausiyahnya ia menjelaskan bahwa generasi muda harus memiliki fondasi agama yang kuat, akhlak mulia, serta konsistensi dalam beribadah di tengah tantangan zaman.
“Jangan sampai agama hanya sebatas status. Untuk itu generus harus menertibkan dan meningkatkan ibadah, utamanya mengaji, karena dengan mengaji dapat mencegah kebodohan dan menguatkan fondasi agama apalagi di akhir zaman ini,” ungkapnya.
Ali juga menekankan pentingnya peningkatan serta penerapan 29 karakter pada diri generasi muda. Menurutnya, seseorang yang berakhlakul karimah atau berperilaku baik akan memperoleh keberkahan dunia dan akhirat. “Orang yang memiliki akhlakul karimah itu derajatnya sama dengan orang yang berpuasa atau melaksanakan sholat malam,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ali memberikan motivasi terhadap para generasi muda agar selalu memiliki jiwa optimis serta bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. “Khusus yang usia mandiri, jangan mudah putus asa, rezeki itu sudah ada yang atur. Tugas kita ikhtiar dan berusaha semaksimal mungkin, serta berbakti kepada kedua orangtua, karena dengan itu Allah SWT akan mempermudah rezeki dan memanjangkan umur kita,” imbuh Ali.
Senada dengan Ali, Ust. Nurul Firdaus yang juga hadir sebagai pemateri mengungkapkan generasi muda harus memiliki keberanian keluar dari zona nyaman untuk masa depan yang lebih baik. “Apa yang ditanam hari ini, itu yang akan dituai di masa depan. Masa depan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri. Setinggi apapun pendidikan yang diraih, jika ibadah tidak tertib maka percuma. Jadi generus dalam keadaan apapun usahakan dunia dan akhiratnya seimbang,” tegas Firdaus.
Bahkan Firdaus berharap, generasi muda juga memiliki amalan kebaikan yang selalu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Kebaikan yang dilakukan secara konsisten dan penuh keikhlasan tidak hanya bermanfaat di kehidupan sehari-hari, tetapi juga bisa menjadi amalan jariyah,” harapnya.
Sementara itu, salah satu Dewan Penasehat DPD LDII Luwu, Sutadi mengatakan pengajian ini salah satu pembinaan terhadap generasi muda untuk menuju era Indonesia Emas yang profesional religius. “Ini sejalan dengan upaya mewujudkan tri sukses menuju Indonesia Emas. Khususnya terhadap pembinaan GenZ di era digitalisasi saat ini, kami arahkan pada tiga tahap penting pendidikan, yaitu pendidikan formal, pendidikan agama, dan pendidikan karakter,” kata Sutadi.
Melalui pengajian generus ini, LDII Lamasi berharap melahirkan generasi muda yang berakhlak karimah, berilmu, dan mandiri, serta mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang pada nilai agama. Sehingga terwujud regenerasi yang siap berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia emas yang profesional religius. (Eva).