Sleman (14/5). Dalam upaya memperkuat ketahanan emosional dan spiritual keluarga muda, PC LDII Kapanewon Berbah menggelar Pengajian Sarimbitan bertajuk “Harmoni Cinta: Mengenali Diri, Memahami Pasangan”. Kegiatan itu berlangsung di Masjid Baitul Izza, Tegaltirto, Berbah, Sleman, pada Minggu (4/5), dan diikuti puluhan pasangan suami istri dari kalangan warga LDII yang masih dalam dekade awal pernikahan.
Ketua panitia kegiatan, Sakti Fajar Al Fattaah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian LDII terhadap dinamika keluarga muda yang kerap menghadapi tantangan emosional dan komunikasi. Acara ini dirancang untuk menanamkan kesadaran pentingnya kesehatan mental dalam kehidupan rumah tangga, serta memberikan bekal islami dalam membangun keluarga yang sakinah. “Kita ingin keluarga muda tidak hanya harmonis secara lahir, tapi juga kuat secara batin,” katanya.
Sesi pertama pengajian menghadirkan psikiater Tika Prasetiawati yang membawakan materi bertajuk “Menjelajahi Labirin Jiwa: Mengenali Diri Lebih Dalam”. Ia mengajak peserta memahami pentingnya mengenal emosi pribadi, mengidentifikasi love language, dan membangun komunikasi yang sehat dalam hubungan suami istri. “Pernikahan itu bukan sekadar berbagi hidup, tapi berbagi luka, beban, dan pertumbuhan. Jika tidak mengenal diri, kita akan kesulitan memahami pasangan,” ungkap Tika di depan peserta.
Sesi kedua dilanjutkan dengan kajian keislaman oleh Imam Syafei. Dalam materinya yang berjudul “Merajut Cinta Dalam Ridhonya”, ia menekankan bahwa rumah tangga dalam Islam dibangun di atas fondasi saling memahami hak dan kewajiban, serta komunikasi yang terbuka dan santun. “Ketangguhan rumah tangga bukan karena tidak pernah ada masalah, tapi karena suami istri mampu menyikapinya dengan sabar, saling mendoakan, dan tidak mudah menyerah,” kata Imam.
Sebagai informasi, selain materi serius, suasana pengajian dibuat hangat melalui sesi ice breaking berjudul “Pertama Kali dan Paling Berkesan” serta “Bisik Cinta, Sentuh Jiwa”. Dalam sesi ini, pasangan diajak untuk mengingat kembali momen spesial dalam pernikahan dan mengekspresikan perasaan satu sama lain secara terbuka. Sakti menambahkan, “Membangun kembali keintiman emosional juga perlu momen santai tapi bermakna seperti ini. Banyak yang tersenyum, bahkan tak sedikit yang terharu.”
Di akhir acara, Dewan Penasihat PC LDII Berbah, Triyono, memberikan nasihat penutup yang menekankan pentingnya iman dan komunikasi sebagai pilar rumah tangga. Ia mengingatkan bahwa membangun keluarga bukan hanya tanggung jawab dua individu, tapi juga komitmen kepada Allah. “Rumah tangga sakinah tidak lahir dari cinta semata, tapi dari kesabaran dan doa yang terus dipanjatkan bersama,” ujar Triyono. (SFA/FWI)