PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Opini

Membangun Perdamaian Dunia dengan Semangat Konferensi Asia Afrika

in Opini
398
0
Membangun Perdamaian Dunia dengan Semangat Konferensi Asia Afrika

Ilustrasi: Pinterest.

553
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Thonang Effendi*)

Di tengah dunia yang masih bergolak akibat konflik antarnegara, baik yang bersifat ideologis, ekonomi, maupun politik, semangat Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung kembali menemukan relevansinya.

Perang Rusia-Ukraina, konflik Palestina-Israel, serta ketegangan antarnegara di kawasan Asia dan Eropa menunjukkan bahwa perdamaian masih menjadi cita-cita yang harus terus diperjuangkan. Indonesia, sebagai pelopor KAA, memiliki warisan nilai yang sangat berharga untuk ditawarkan kepada dunia.

Konferensi Asia Afrika merupakan momentum penting yang mempertemukan negara-negara Asia dan Afrika pascakolonial untuk menjalin kerja sama dalam bingkai solidaritas dan perdamaian. Dalam pidato pembukaan, Presiden Soekarno menekankan bahwa KAA bukan sekadar pertemuan politik, tetapi sebuah pernyataan kemanusiaan global.

“Kami bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang baru merdeka, ingin berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.”

Konferensi ini melahirkan Dasasila Bandung, yang berisi sepuluh prinsip dasar hubungan internasional yang damai dan saling menghargai, antara lain:

  • Menghormati hak-hak asasi manusia,
  • Menghormati kedaulatan dan integritas wilayah,
  • Penyelesaian sengketa secara damai,
  • Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain,
  • Kerja sama untuk kepentingan bersama.

Prinsip-prinsip ini menjadi fondasi bagi Gerakan Non-Blok dan menjadi inspirasi dalam pembangunan tatanan dunia yang lebih adil dan damai.

Akademisi dari Undip, Prof. Singgih Tri Sulistiyono menegaskan bahwa semangat KAA tetap relevan. Menurutnya, kerja sama internasional harus bertumpu pada kemanusiaan dan keadilan, bukan dominasi ekonomi atau militer. Negara-negara Asia dan Afrika masih memiliki peluang besar untuk membangun jaringan solidaritas yang kokoh di tengah dunia multipolar saat ini.

KAA mengajarkan bahwa perbedaan latar belakang bukanlah hambatan untuk bersatu, melainkan kekuatan untuk membangun masa depan bersama.

Kerukunan Antarbangsa Berakar dari Karakter Individu

Perdamaian antarbangsa tidak lahir dari ruang kosong. Ia tumbuh dari budaya kerukunan yang dibangun dalam masyarakat. Dalam konteks ini, nilai-nilai luhur yang dikembangkan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menjadi sangat relevan. Salah satu komponen penting dari 29 karakter luhur yang dikembangkan LDII adalah “5 Syarat Kerukunan”, yaitu:

  1. Berbicara yang baik, pahit madu, enak didengar, sopan santun, tata krama, unggah-ungguh dan papan empan adepan. Menjaga komunikasi yang sehat dan tidak menyakiti.
  2. Bisa dipercaya dan mempercayai, memiliki sifat jujur dan amanah. Membangun kepercayaan sebagai dasar hubungan.
  3. Sabar, keporo ngalah dan rebutan ngalah. Tidak mudah tersulut emosi dan mengedepankan musyawarah.
  4. Tidak merusak sesama (diri, harta, hak asasi dan kehormatan) serta mengakui dan menjunjung tinggi martabat dan hak orang lain.
  5. Saling memperhatikan dan menjaga perasaan. Memiliki sikap empati untuk membangun hubungan harmonis.

Kelima prinsip ini dapat dijadikan panduan bukan hanya dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi juga dalam diplomasi dan hubungan antarbangsa. Negara-negara yang dipimpin oleh karakter-karakter luhur ini akan lebih mudah menjalin kerja sama yang saling menghormati dan menguntungkan.

Indonesia dan Peran Global untuk Perdamaian

Sebagai tuan rumah KAA 1955 dan negara yang menganut politik bebas aktif, Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan historis untuk terus menyuarakan perdamaian dunia. Dengan menginternalisasi kembali semangat Dasasila Bandung dan menerapkan nilai-nilai karakter luhur dalam kehidupan berbangsa, Indonesia dapat memainkan peran strategis sebagai penjembatan antarbangsa, penjaga nilai-nilai kemanusiaan, dan penggerak diplomasi perdamaian. “Kita tidak harus menjadi negara besar untuk berbuat besar bagi dunia. Kita cukup konsisten menjadi bangsa yang menjunjung nilai-nilai luhur dan mempraktikkannya dengan nyata.”

Konferensi Asia Afrika adalah warisan besar yang tak lekang oleh waktu. Nilai-nilai yang lahir dari Bandung tahun 1955 tetap relevan dalam menjawab tantangan global hari ini. Dengan membangun kerukunan dari individu, keluarga, masyarakat, hingga bangsa dan antarbangsa, kita bisa mewujudkan cita-cita besar: dunia yang damai, adil, dan sejahtera.

Mari kita warisi semangat Bandung tidak hanya dalam pidato, tapi dalam tindakan. Kita mulai dari lingkungan terdekat, hingga membawa nilai itu melintasi batas negara.

*) Thonang Effendi adalah Ketua Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII

Tags: Konferensi Asia AfrikaPerdamaian Dunia

Related Posts

Pesantren Zero Waste Sebagai Teladan Lokal dan Kontribusi Global
Opini

Pesantren Zero Waste Sebagai Teladan Lokal dan Kontribusi Global

by admin
November 2, 2025
0

*Oleh Sudarsono dan Hari Winarsa Bayangkan jika pesantren yang seharusnya jadi teladan justru menambah gunungan sampah. Ironis, tapi sekaligus peluang. Dengan gerakan...

Read more
Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini
Opini

Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini

by admin
October 30, 2025
0

Sudarsono dan Sri Sartikah* Festival Keluarga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) telah usai, dan satu gerakan nasional telah digulirkan, yaitu Gerakan Makan...

Read more
Opini

Memanfaatkan Mangrove Sebagai Lumbung Pangan

by admin
October 21, 2025
0

Oleh Siham Afatta & Dhira Khurniawan Saputra* Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 108.000 km, menjadikannya negara dengan kawasan pesisir sangat luas. Selain...

Read more
Kedaulatan Sejarah untuk Indonesia: Menulis Masa Lalu, Mengarahkan Masa Depan
Artikel

Kedaulatan Sejarah untuk Indonesia: Menulis Masa Lalu, Mengarahkan Masa Depan

by admin
September 28, 2025
0

oleh Singgih Tri Sulistiyono* Jika orang berbicara tentang “kedaulatan”, bayangan yang muncul sering berkisar pada kokohnya benteng pertahanan, langkah tegas militer, keluwesan...

Read more
Perdagangan Karbon: Solusi Nyata atau Hanya Iming-iming Semata?
Opini

Perdagangan Karbon: Solusi Nyata atau Hanya Iming-iming Semata?

by admin
September 17, 2025
0

Oleh Sudarsono dan Sri Wilarso* Ketika selesai membahas jejak karbon dan cadangan karbon, tanpa terasa pembicaraan bergeser pada isu perdagangan karbon (carbon...

Read more
Menjaga Api Semangat Mewariskan Perjuangan
Opini

Menjaga Api Semangat Mewariskan Perjuangan

by admin
September 16, 2025
0

oleh Budi Muhaeni* Generasi pendahulu bangsa ini adalah saksi hidup betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan. Ada yang berjuang mengangkat bambu runcing, ada...

Read more

Trending

Pikiran Sederhana
Nasehat

Pikiran Sederhana

9 hours ago
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar
Nasional

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

1 day ago
LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah
Lintas Daerah

LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

1 day ago
LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat
Lintas Daerah

LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat

1 day ago
Peringati Hari Santri Nasional 2025, Ponpes Al Ubaidah Gelar Upacara
Nasional

Peringati Hari Santri Nasional 2025, Ponpes Al Ubaidah Gelar Upacara

1 day ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Pikiran Sederhana

Pikiran Sederhana

November 3, 2025
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

November 2, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In