Dalam beberapa waktu terakhir, mobil listrik semakin menarik perhatian masyarakat. Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, kendaraan berbasis listrik kini menjadi alternatif ideal bagi mereka yang peduli terhadap isu lingkungan sekaligus menginginkan tampilan mobil yang modern.
Pemerintah pun terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih. “Pemerintah terus mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik sebagai bagian dari transisi energi bersih nasional,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dalam konferensi pers pekan lalu. Pernyataan tersebut memperkuat sinyal bahwa mobil listrik tidak hanya menjadi tren, tetapi juga bagian dari kebijakan strategis nasional ke depan.
Mobil listrik dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil konvensional karena tidak menghasilkan emisi gas buang. Berbeda dengan kendaraan berbahan bakar fosil yang menyumbang polusi udara dan berdampak buruk bagi kesehatan, mobil listrik memberikan solusi untuk mengurangi pencemaran udara. Meski demikian, penting bagi calon pembeli untuk memahami kelebihan dan kekurangan kendaraan ini sebelum memutuskan untuk beralih.
Keunggulan Mobil Listrik
- Ramah Lingkungan Mobil listrik tidak menghasilkan emisi karbon, menjadikannya pilihan yang tepat untuk mendukung upaya pengurangan polusi udara.
- Biaya Operasional Lebih Hemat Dengan minimnya kebutuhan perawatan seperti penggantian oli dan busi, serta biaya pengisian daya yang lebih murah dari bahan bakar minyak, mobil listrik menawarkan efisiensi ekonomi.
- Kabin Hening dan Nyaman Tanpa mesin pembakaran, suara kendaraan lebih senyap, menciptakan pengalaman berkendara yang lebih nyaman.
- Performa Unggul Motor listrik mampu menghasilkan torsi secara instan, memungkinkan akselerasi cepat dan responsif, cocok untuk berbagai medan.
- Dukungan Pemerintah Beberapa daerah memberikan insentif seperti keringanan pajak hingga pembebasan aturan ganjil-genap bagi pemilik mobil listrik.
Kelemahan Mobil Listrik
- Harga yang Lebih Mahal Harga mobil listrik cenderung lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional, sehingga menjadi pertimbangan utama bagi calon pembeli.
- Jarak Tempuh Terbatas Mobil listrik umumnya hanya mampu menempuh jarak 200–300 km dalam sekali pengisian daya, tergantung kapasitas baterai.
- Waktu Pengisian yang Lama Pengisian daya baterai membutuhkan waktu 5–6 jam di rumah dan 1–2 jam di stasiun fast charging, masih kalah praktis dibandingkan pengisian bahan bakar konvensional.
- Keterbatasan SPKLU Infrastruktur pengisian daya, terutama di luar Pulau Jawa, masih terbatas dan bisa menjadi kendala saat bepergian jauh.
- Biaya dan Umur Baterai Harga baterai mobil listrik cukup mahal dan perlu diganti setelah pemakaian sekitar 5–8 tahun atau 160.000–240.000 km.
Dengan perkembangan teknologi dan dukungan pemerintah yang terus meningkat, mobil listrik diprediksi akan semakin diminati di masa depan. Namun, masyarakat tetap perlu mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan beralih, agar manfaat yang diperoleh benar-benar sebanding dengan biaya dan kebutuhan pribadi.