PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Opini

Mudik Lebaran: Berbagi Kisah dari Perantauan

in Opini
378
0
Mudik Lebaran: Berbagi Kisah dari Perantauan

Ilustrasi: Pinterest.

553
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Thonang Effendi*)

Mudik Lebaran bukan sekadar perjalanan pulang kampung. Ia adalah kisah rindu yang terbayar, kisah perjuangan yang diceritakan, dan kisah harapan yang terus menyala. Dari generasi ke generasi, tradisi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan perantau.

Tradisi mudik sudah ada sejak zaman kerajaan di Indonesia, bahkan sebelum Majapahit dan Mataram Islam. Kata “mudik” berasal dari bahasa Jawa, singkatan dari mulih dilik, yang berarti pulang sebentar ke kampung halaman. Dalam bahasa Melayu, “udik” berarti hulu atau ujung, mengacu pada kebiasaan masyarakat Melayu yang bermigrasi dari hilir ke hulu untuk bertemu sanak saudara.

Istilah mudik lebaran mulai populer pada tahun 1970-an ketika banyak penduduk desa merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta. Sejak saat itu, mudik menjadi ritual tahunan yang dinanti, di mana perjalanan bukan hanya soal fisik, tetapi juga perjalanan hati untuk menyambung silaturrahim dan mengenang masa lalu.

Kisah Perantau: Dari Perjuangan hingga Keberhasilan

Setiap orang yang merantau memiliki dinamika kehidupan yang berbeda-beda. Hal ini tercermin dalam kisah-kisah yang dibagikan saat berkumpul di kampung halaman. Ada yang pulang dengan mobil baru, hasil kerja keras bertahun-tahun di perantauan. Ada yang dengan bangga menunjukkan foto rumah yang akhirnya bisa dibangun. Ada pula yang penuh haru karena ini adalah kepulangan pertama setelah bertahun-tahun hanya bisa mengirim kabar lewat telepon, WA dan video call.

Namun, tak semua kisah perantau tentang kemewahan. Ada yang pulang dengan perjuangan panjang, mengumpulkan sedikit demi sedikit dana agar bisa pulang kampung setelah bertahun-tahun merantau. Bahkan, ada yang akhirnya bisa pulang dengan keluarganya, membawa kebanggaan karena tak lagi menyanyikan lirik lagu Armada, “Pulang malu, tak pulang rindu.”

Berbagi Rezeki: Kebahagiaan yang Tak Ternilai

Mudik juga menjadi momen berbagi rezeki dengan sanak famili. Tradisi ini dikenal dalam masyarakat Jawa sebagai memberi “pitrah”, dengan nominal yang berbeda tergantung siapa yang diberi, orang tua, kakek, nenek, paman, bibi, keponakan, atau tetangga dekat. Selain itu, ada juga kebiasaan membawa bingkisan atau parcel lebaran saat berkunjung. Biasanya, yang lebih muda datang berkunjung ke keluarga yang lebih tua atau dituakan.

Momen memberikan “pitrah” bukan sekadar tradisi. Ada perasaan bahagia dan bersyukur ketika tangan ini bisa memberi, ada binar kebanggaan di mata orang tua yang melihat dan mendengar cerita anaknya tumbuh sukses, dan ada harapan bahwa keberkahan ini akan terus mengalir. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Adh-Dhuha ayat 11: “Wa ammâ bini‘mati rabbika fa ḫaddits” yang artinya “Terhadap nikmat Tuhanmu, ceritakanlah.” Nyatakanlah nimat dengan bersyukur.

Kesuksesan yang Terus Berkembang

Di sisi lain, kesuksesan yang diraih saat ini tentu ingin terus ditingkatkan. Seperti prinsip Kaizen, hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Prinsip ini mendorong setiap perantau untuk melakukan perbaikan terus-menerus (continuous improvement) dalam kehidupan mereka.

Mengutip perkataan Peter Drucker, Bapak Manajemen Modern, “If you can’t measure it, you can’t manage it.” Maka, setiap orang perlu menetapkan target sukses yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Goal setting harus direncanakan, dijalankan, dimonitoring, dan dievaluasi dengan cermat agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Di era teknologi saat ini, kemandirian finansial menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan pribadi, sosial, dan spiritual. Semua aspek kehidupan membutuhkan biaya, dan di sinilah karakter kemandirian perlu ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini selaras dengan konsep Tri Sukses, bagian dari 29 Karakter Luhur yang dikembangkan oleh LDII, khususnya sukses ketiga yaitu Mandiri. Setiap individu perlu memiliki keterampilan (skills) dan kecakapan hidup (life skills) agar mampu menghasilkan penghidupan yang cukup untuk menopang kehidupan dunia dan akhiratnya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani:“Ketika zaman akhir, maka tidak bisa tidak (pasti) bagi manusia memiliki dirham dan dinar untuk menegakkan agama dan dunianya.” Dalam konteks ini, kemandirian finansial adalah sebuah keniscayaan.

Mudik: Puncak dari Perjuangan yang Tak Terlihat

Ibarat gunung es, fenomena gebyar mudik Lebaran adalah puncak yang terlihat. Di dalamnya terdapat banyak perjuangan, pengorbanan waktu, pikiran, dan tenaga untuk mengumpulkan dana yang cukup agar bisa pulang kampung dengan kepala tegak, senyum bahagia, dan penuh rasa percaya diri.

Sambil menikmati perjalanan sebelum sampai tujuan, ada pemudik yang sudah menyusun rencana kegiatan selama di kampung halaman. Bahkan, ada yang sudah merencanakan: tahun depan, kisah sukses apa yang bisa saya bagikan? Apa yang bisa saya bantu untuk sanak famili di kampung halaman?

Mudik bukan hanya perjalanan pulang. Ia adalah perjalanan hati, perjalanan harapan, dan perjalanan untuk berbagi. Tahun ini, kita berbagi kisah. Tahun depan, kisah sukses apa yang ingin kita ceritakan?

*) Thonang Effendi Ketua Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII

Related Posts

Peran Masjid dalam Membantu Penanganan Sampah di Nusa Tenggara Barat
Opini

Peran Masjid dalam Membantu Penanganan Sampah di Nusa Tenggara Barat

by admin
August 30, 2025
0

Oleh Bambang Supriadi* Persoalan sampah di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup memprihatinkan. Persoalan itu, bila tak ditangani secara...

Read more
Jalan Panjang Indonesia Menuju Sampah Terkelola 100 Persen
Artikel

Jalan Panjang Indonesia Menuju Sampah Terkelola 100 Persen

by admin
August 21, 2025
0

Oleh Biro LISDAL DPW LDII Provinsi NTB Bambang Supriadi Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, baru-baru ini menerima Anugerah...

Read more
Memilih Nakhoda Dulu Baru Kapalnya
Opini

Memilih Nakhoda Dulu Baru Kapalnya

by admin
August 8, 2025
0

Oleh Budi Muhaeni* Dalam dunia manajemen, satu prinsip penting sering kali diabaikan, padahal justru menentukan keberhasilan organisasi adalah prinsip pilihlah orang-orangnya terlebih...

Read more
Murup lan Muni: Seni Memimpin di Tengah Gelombang Digital
Opini

Murup lan Muni: Seni Memimpin di Tengah Gelombang Digital

by admin
July 29, 2025
0

oleh Budi Muhaeni* Di tengah gemuruh algoritma dan derap langkah digital yang tak terhenti, apa sebenarnya esensi kepemimpinan di masa kini? Pernahkah...

Read more
Menyulam Hikmah di Balik Cobaan
Opini

Menyulam Hikmah di Balik Cobaan

by admin
July 19, 2025
0

oleh Wanhat DPD LDII Balikpapan Budi Muhaeni Hidup ini adalah rentetan episode, sebagian dihiasi tawa dan kebahagiaan, sebagian lagi diuji dengan air...

Read more
Musyawarah: Jembatan Ilahiah dari Visi Langit Menuju Realita Bumi
Opini

Musyawarah: Jembatan Ilahiah dari Visi Langit Menuju Realita Bumi

by admin
July 7, 2025
0

Oleh Budi Muhaeni Kita seringkali berbicara tentang kepemimpinan sebagai seni mengarahkan, sebuah keahlian dalam menentukan tujuan dan menavigasi bahtera organisasi menuju pelabuhan...

Read more

Trending

Hadiri FGD FKUB, LDII Lampung Dukung Pencegahan Paham Intoleran dan Radikal
Lintas Daerah

Hadiri FGD FKUB, LDII Lampung Dukung Pencegahan Paham Intoleran dan Radikal

17 hours ago
LDII Cimahi Gelar Gowes Kemerdekaan Rayakan HUT RI ke-80
Lintas Daerah

LDII Cimahi Gelar Gowes Kemerdekaan Rayakan HUT RI ke-80

17 hours ago
PC LDII Bogor Selatan Jalin Silaturahmi dengan DMI, Perkuat Sinergi Memakmurkan Masjid
Lintas Daerah

PC LDII Bogor Selatan Jalin Silaturahmi dengan DMI, Perkuat Sinergi Memakmurkan Masjid

17 hours ago
Muswil X Tetapkan Moch Amrodji sebagai Ketua DPW LDII Jatim Periode 2025-2030
Lintas Daerah

Muswil X Tetapkan Moch Amrodji sebagai Ketua DPW LDII Jatim Periode 2025-2030

18 hours ago
Tata Kawasan Masjid, LDII Kapuas Tanamkan Semangat Gotong Royong
Lintas Daerah

Tata Kawasan Masjid, LDII Kapuas Tanamkan Semangat Gotong Royong

18 hours ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Hadiri FGD FKUB, LDII Lampung Dukung Pencegahan Paham Intoleran dan Radikal

Hadiri FGD FKUB, LDII Lampung Dukung Pencegahan Paham Intoleran dan Radikal

September 2, 2025
LDII Cimahi Gelar Gowes Kemerdekaan Rayakan HUT RI ke-80

LDII Cimahi Gelar Gowes Kemerdekaan Rayakan HUT RI ke-80

September 2, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In