Kediri (22/7). DPD LDII Kabupaten Kediri sukses menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-7 yang dibuka oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa mewakili Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito), yang berhalangan hadir karena undangan dari Gubernur Jawa Timur. Acara tersebut bertempat di Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kaliawen, Kediri pada Rabu (16/7).
Forum lima tahunan kali ini dihadiri 313 peserta dari pengurus PC dan PAC se-Kabupaten Kediri, jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, dan tamu undangan sebanyak 52 orang. Acara tersebut bertajuk “Penguatan Peran LDII dalam Membangun Generasi Berkarakter Luhur Melalui Pendidikan Berkualitas”.
“Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, LDII telah banyak berkontribusi dalam pembinaan umat, pendidikan akhlak, dan pengembangan masyarakat. Kami sangat menghargai sinergi ini,” ujar Dewi. Ia menyampaikan apresiasi atas peran aktif LDII dalam pembangunan Kabupaten Kediri, terutama di bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan pengembangan UMKM.
Wakil Bupati yang akrab disapa Mbak Wabup menekankan Musda ini tidak hanya menjadi forum organisasi, tetapi juga ajang silaturahmi, konsolidasi, dan kaderisasi, sekaligus bukti nyata sinergi antara LDII dan pemerintah dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Ia juga menyampaikan acara ini sebagai ajang strategis untuk menentukan arah dan kebijakan organisasi yang konstruktif dan relevan dengan tantangan zaman.
“Kami berharap keputusan-keputusan yang akan dihasilkan, dapat mendukung program prioritas pemerintah daerah, khususnya dalam menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan akses pendidikan. LDII juga turut aktif dalam mengedukasi santri untuk menikah di usia matang serta menanamkan karakter luhur di lingkungan keluarga dan sekolah,” ujarnya.
Wakil Bupati Kabupaten Kediri tersebut optimis dengan semangat guyub dan kontribusi aktif dari LDII dapat bersama-sama mewujudkan Kabupaten Kediri yang religius, berdaya saing, sejahtera, dan berbudaya. Ia menjelaskan sinergi yang baik antara LDII dan pemerintah dapat mengatasi berbagai persoalan umat.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri, Agus Sukisno, menegaskan Musda adalah momentum evaluasi sekaligus penetapan arah organisasi ke depan. Ia mengajak semua peserta memanfaatkan forum ini untuk merumuskan strategi dan program kerja yang berdaya guna bagi umat dan masyarakat.
“Delapan klaster kontribusi LDII, mulai dari kebangsaan hingga energi terbarukan, menjadi pijakan utama kami. Kami telah menjalankan berbagai program konkret, seperti pemanfaatan energi surya di pondok pesantren, pendirian boarding school, gedung Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK), rumah susun santri, serta pos kesehatan pesantren. Semua ini tak lepas dari dukungan pemerintah pusat, daerah, para pengasuh pondok, dan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur, Amrodji Konawi, menyampaikan bahwa LDII terus berupaya mengimplementasikan program nasional dan provinsi melalui gerakan nyata di tingkat daerah. Ia menjelaskan LDII menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung program lingkungan hidup, kebersihan sungai, dan penguatan ekonomi masyarakat.
“LDII hadir bukan hanya sebagai pelengkap organisasi, tapi sebagai bagian dari solusi global seperti pelestarian lingkungan, ketahanan pangan, dan energi baru terbarukan. Seperti penggunaan PLTS di beberapa pondok pesantren di Jawa Timur dan program mikrohidro di Jamus, Ngawi, yang manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat sekitar,” tutupnya