Palembang (2/10). Musyawarah Wilayah (Muswil) X LDII Sumatera Selatan (Sumsel) menetapkan Rahmatullah sebagai Ketua DPW LDII Sumsel periode 2025-2030. Penetapan tersebut berdasarkan hasil sidang paripurna di Ponpes Al Fatah, Bukit Kenten, Palembang, Sumsel, pada Senin (29/9).
“Kami berkomitmen memperkuat sinergi dengan pemerintah, ormas dan masyarakat. Amanah ini tidak bisa dijalankan sendiri, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama. Mari bekerja sama, bahu-membahu, serta rukun dan kompak,” ujar Rahmatullah.
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso mengungkapkan, kepengurusan LDII harus menjalankan amanat organisasi dengan sebaik-baiknya. “Prinsip yang harus dijunjung tinggi adalah, harus bekerja sama berdasarkan koridor Pancasila yang berlandaskan Al Quran dan Al Hadits,” ujarnya.
KH Chriswanto mengatakan, kerja sama untuk menjalankan organisasi identik dengan rela berkorban. “LDII bukan ajang untuk mencari maisyah, tetapi harus rela berkorban untuk kemajuan LDII,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia berpesan untuk bisa melihat segara sesuatu dari sisi yang positif. “Jika selalu melihat ke arah negatif, maka semua akan memiliki sisi negatif dan kelemahan. Maka harus bisa dilawan dengan hal yang positif. Kami berharap saudara-saudara dapat menjaga kerukunan dan kekompakan untuk bekerja keras mendedikasikan diri dalam beramal sholih untuk menjalankan roda organisasi sebaik-baiknya,” imbuh KH Chrsiwanto.

Untuk itu KH Chriswanto mengajak untuk menempatkan seseorang sesuai dengan tempat dan porsinya. “Jangan sampai asal menempatkan orang, tanpa melihat apa kemampuan yang dimiliki. Agar bisa berkarya dan berkembang,” katanya.
KH Chriswanto juga berpesan, agar pengurus DPW LDII Sumsel memiliki ketaatan pada asas dan prosedur yang telah menjadi dasar organisasi. “Untuk menghidari kesalahan, maka harus taat asas dan prosedur. Agar bisa menjalankan organisasi dengan baik,” tegasnya.
Menutup arahannya, KH Chriswanto mengajak untuk saling berkomunikasi dengan baik. “Jika tidak, maka akan terjadi salah paham. Apapun yang terjadi, harus bisa saling berkomunikasi, untuk bisa menyamakan visi dan misi yang dimiliki,” pungkasnya.