Tangerang (4/9). DPD LDII Tangerang menghelat pengajian sarimbit dengan tema *“*Komunikasi dalam Rumah Tangga” untuk memperkuat fondasi keluarga sakinah. Acara tersebut berlangsung di Masjid Mambaul Ulum, Pondok Aren, Tangerang (31/8), diikuti lebih dari 80 pasangan suami istri (pasutri) dari lima PAC di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan.
Pengajian tersebut bertujuan memperkuat komunikasi yang baik, antara suami dan istri, sebagai dasar mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Selain itu, pengajian ini juga bertujuan menanamkan 29 karakter luhur kepada anak-anak melalui teladan orangtua. “Jika ingin memiliki anak dengan 29 karakter luhur, tentu dibutuhkan fondasi rumah tangga yang kuat. Salah satunya lewat komunikasi yang baik,” ujar panitia acara, Abi Ibrahim.
Sebagai pemateri, Putri Fitrian menegaskan, banyak keretakan rumah tangga berawal dari komunikasi yang tidak sehat. “Seringnya kerenggangan atau bahkan pertengkaran dalam rumah tangga bermula dari komunikasi yang buruk. Pasangan kita bukan cenayang yang bisa tahu apa yang kita inginkan. Sehingga perlu menyampaikan hal-hal yang diinginkan kepada pasangan,” jelasnya.
Putri menambahkan, setiap orang pasti memiliki ekspektasi terhadap pasangannya. Ekspektasi tersebut sebaiknya diutarakan selama masih memungkinkan dan tidak bertentangan dengan syariat. Namun jika dalam kurun waktu tertentu pasangan sudah berupaya tapi belum sesuai harapan, maka yang perlu dilakukan adalah belajar menerimanya dengan lapang dada.
Selain penyampaian materi, pengajian ini juga menyajikan sharing dari pengalaman nyata pasangan suami istri, Lukman Budiaji dan Rika. Mereka membagikan kisah ketika komunikasi yang kurang baik sempat mewarnai rumah tangganya.
“Kami juga pernah mengalami komunikasi yang kurang baik. Saat suami saya memiliki target pribadi tanpa menceritakan kepada saya, akhirnya besaran gaji yang diterima disembunyikan. Hal itu menimbulkan prasangka yang tidak baik dan membuat kondisi rumah tangga saat itu kurang harmonis,” ungkap Rika.
Kisah tersebut menjadi pelajaran berharga bagi para peserta, terutama pasangan muda, bahwa keterbukaan adalah kunci dalam menjaga keharmonisan.
Abi Ibrahim selaku panitia menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta. Ia berharap acara serupa dapat menjadi agenda rutin dengan sasaran peserta yang bervariasi. “Harapannya, pengajian seputar rumah tangga ini bisa rutin diadakan setiap tahun dengan kriteria lamanya pernikahan yang berbeda-beda. Misalnya hari ini sasarannya adalah pasutri dengan usia pernikahan di bawah delapan tahun,” tuturnya.
Dengan terselenggaranya pengajian sarimbit ini, DPD LDII Tangerang berharap keluarga-keluarga muda mampu memperkuat komunikasi, mempererat keharmonisan, serta menanamkan 29 karakter luhur sebagai bekal generasi penerus bangsa. (Inggri)