Samarinda (7/8). Lebih dari 500 warga LDII Kota Samarinda pada Minggu (3/8) mengikuti kegiatan bertajuk Kerja Bakti Nasional 2025 yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Aksi itersbut menjadi bagian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, meliputi membersihakn masjid, sekolah, lingkungan permukiman, dan akses jalan utama.
Kerja bakti itu digelar di lima lokasi strategis Kota Samarinda, yakni Sungai Pinang, Sambutan, Sungai Kunjang, Loa Janan Ilir, dan Palaran dengan melibatkan pelajar, mahasiswa, santri pondok pesantren, tokoh masyarakat, hingga para ulama.
Ketua Pimpinan Cabang LDII Sungai Pinang, Abdul Malik, saat melepas tim pemungut sampah di kawasan Pondok Pesantren Al Aziziyah dan SMP-SMA Budi Luhur, menegaskan kerja bakti ini lebih dari sekadar aksi bersih-bersih. “Kegiatan ini adalah kepedulian LDII terhadap lingkungan sekaligus wujud syukur menyambut HUT ke-80 RI. Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari iman dan tanggung jawab bersama,” ujar Malik.
Sementara itu Ketua DPD LDII Kota Samarinda Sumardi mengapresiasi seluruh warga LDII se-Kota Samarinda yang melaksanakan kerja bakti. “Syukur Alhamdulillah, kegiatan Kerja Bakti dapat berjalan dengan lancar. Terutama kepada seluruh Warga LDII yang sudah mau berkumpul di titik-titik yang sudah ditentukan untuk melaksanakan kegiatan kerja bakti,” imbuhnya.
Kegiatan bertema “Kerja Bersama, Bakti untuk Negeri” itu kontribusi aktif menjaga kebersihan lingkungan namun sekaligus mempererat persatuan warga.
Apalagi partisipasi luas dari berbagai lapisan masyarakat memperlihatkan LDII mampu menjadi jembatan antara ormas, tokoh agama, dan warga untuk bergerak bersama. Bahkan, aksi di Sungai Pinang berhasil membersihkan sampah di sekitar Jalan DI Panjaitan hingga Perumahan Bumi Artas Damanhuri. Di lokasi tersebut, warga LDII membersihkan saluran air dan parit yang kerap menjadi titik genangan.
Ketua DPW LDII Provinsi Kalimantan Timur, Krishna P. Candra, mengapresiasi semangat para peserta. “Alhamdulillah, warga LDII dan masyarakat setempat dapat bergerak bersama. Kegiatan ini bukan hanya membersihkan sampah, tetapi juga membersihkan hati, menguatkan persaudaraan, dan menghidupkan kembali budaya gotong royong yang menjadi kekuatan bangsa,” tegasnya.
Menurutnya, di tengah tantangan perubahan iklim, urbanisasi, dan menurunnya kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, ia menilai aksi gotong royong sangat penting untuk menguatkan ketahanan sosial dan kualitas hidup warga kota.
Kegiatan itu juga sejalan dengan visi pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada kebersihan lingkungan, kesehatan, dan pemberdayaan komunitas. Dengan melibatkan generasi muda, Candra berharap nilai-nilai kepedulian dan tanggung jawab sosial dapat diwariskan kepada penerus bangsa.