Sleman (21/7). Penggerak Pembina Generus (PPG) Insan Mulia naungan LDII Sleman menggelar Turnamen Futsal Anak yang melibatkan anak usia PAUD hingga SD pada Minggu (29/7/2025). Bertempat di Lapangan Futsal Paragon, Gamping, Sleman, kegiatan ini diikuti ratusan pemain dari lima Pimpinan Cabang (PC) LDII.
Ketua panitia, David Kuncoro menjelaskan turnamen kali ini menggunakan sistem liga, di mana setiap tim bertanding dan mengumpulkan poin berdasarkan hasil menang, kalah, atau seri. Ia menyebut, turnamen ini merupakan langkah baru setelah sebelumnya LDII Sleman hanya fokus pada turnamen untuk remaja.
“Dulu kan hanya fokus di turnamen muda-mudi saja. Sekarang kita mulai dari anak-anak. Potensi itu kan datangnya dari bawah, bukan langsung dari atas. Kami sudah berkoordinasi dengan tim-tim PC dan official, usulan yang paling banyak ya futsal,” ujar David.
David Kuncoro menuturkan, program ini bertujuan memunculkan sekaligus menumbuhkan bibit-bibit baru di dunia futsal. Ia menyadari, beberapa anak mungkin kurang mendapat kesempatan bermain bola besar, tetapi justru memiliki potensi saat bermain futsal. “Kami berharap ketika anak-anak bertanding, mereka tidak hanya sekadar berkompetisi, tapi juga tetap menjadikan kegiatan ini bagian dari ibadah,” kata David.
Sementara itu, Dewan Pembina DPD LDII Sleman, Doni Wardani mengatakan**, k**egiatan turnamen futsal ini merupakan bagian dari upaya membina generasi muda sejak usia dini dari sisi jasmani, mental dan karakter, “Melalui kegiatan olahraga seperti ini, anak-anak diajarkan nilai-nilai sportivitas, kerja sama tim, semangat pantang menyerah, dan yang paling penting tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah, baik di dalam maupun di luar lapangan,” ujarnya.
Doni berharap anak-anak tidak sekadar menganggap turnamen ini sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wahana untuk membentuk kepribadian yang positif. Sebab, dalam setiap aktivitas yang dilakukan, termasuk olahraga, selalu ditanamkan pentingnya menjaga adab dan menjadikan kegiatan sebagai bagian dari ibadah. Dengan kegiatan seperti ini, kami ingin mencetak generasi penerus yang sehat jasmani, kuat mental, cerdas, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama.”
Pemain dari PC Mlati, Irfan Janu Setiawan, keluar sebagai top skor setelah mencetak delapan gol sepanjang pertandingan. Janu yang juga bergabung di Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (FORSGI) mengaku rutin berlatih dua kali seminggu. “Saya tertarik jadi pemain sepak bola dan berharap bisa jadi pemain bola yang baik. Pesan saya untuk teman-teman, jangan mudah menyerah,” ujar Janu.