Ericka_Lomba_Sketsa_Museum_Kepresidenan_RI_Balai_Kirti_2021.jpg
Ericka – Remaja PC LDII Sewon.jpg
Bantul – Remaja Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kapanewon Sewon, Bantul, Ericka Ardila Shefa (18) berhasil meraih juara 2 kategori pelajar dalam lomba sketsa Museum Kepresidenan RI Balai Kirti. Siswi kelas XI jurusan animasi SMSR Yogyakarta ini tak menyangka hasil karyanya mengalahkan 800 karya se-Indonesia.
“Pertama kali dapat kabar dari teman nggak meyangka kalau menang juara dua, karena lombanya se-Indonesia pasti banyak yang ikut dan dipilih yang terbaik. Tapi setelah lihat pengumumannya sendiri melalui YouTube baru percaya. Alhamdulillah berkat ihtiar bisa mendapat juara dua, nggak menyangka dan orang tua juga ikut senang dan bangga,” jelasnya saat dikonfirmasi, Minggu (2/5/2021).
Lomba sketsa museum Balai Kirti digelar atas kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dihimpun dari laman YouTube Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, ada 800 karya yang berhasil diterima oleh panitia penyelenggara.
Lomba sketsa museum ini dibagi menjadi 2 kategori untuk kalangan pelajar dan kalangan umum, dan menghasilkan 6 orang peserta terbaik. Ericka mengungkapkan, kecintaannya menggambar sudah tumbuh sejak kecil. Ia belajar menggambar secara otodidak dan mengikuti ayahnya yang juga suka menggambar.
“Dulu suka gambar karena lihat bapak suka gambar, akhirnya ikut-ikutan suka coret-coret di kertas sekalian buat mengisi waktu luang. Saya nggak pernah ikut les gambar atau lukis, semuanya autodidak. Alhamdulillah orang tua juga mendukung ketika mengikuti lomba,” kata Ericka.
Selain prestasi tersebut, sebelumnya ia juga pernah meraih juara 1 lomba menggambar tingkat kecamatan, dan juara 2 tingkat kabupaten saat dirinya masih sekolah dasar. Anak pertama dari pasangan suami istri Sunardi dan Sugiarti ini berpesan kepada generasi muda lainnya agar jangan takut untuk berkompetisi.
“Pesan saya untuk generasi muda, jangan takut untuk berkompetisi, karena pada dasarnya hidup itu hanya tentang menang dan kalah. Kalau kita tidak memulai start kapan bisa mencapai finish,” pesannya.
Oleh: Uyun Kusuma (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
