PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Nasehat

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

in Nasehat, Opini
382
0
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Di suatu sore yang damai, langit Jogja menggantungkan cahaya lembut di ufuk barat. Di sebuah angkringan kecil pinggir jalan, sekumpulan bapak-bapak duduk santai. Foto: LINES

558
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Oleh: Thonang Effendi

Di suatu sore yang damai, langit Jogja menggantungkan cahaya lembut di ufuk barat. Di sebuah angkringan kecil pinggir jalan, sekumpulan bapak-bapak duduk santai. Di hadapan mereka, cangkir-cangkir kaleng tua berisi teh panas dengan gula batu mengepul perlahan. Obrolan mereka sederhana, tentang keluarga, pekerjaan, dan harga sembako.

Tapi ada satu hal yang menarik perhatian: wajah-wajah itu tampak bahagia. Ada senyum yang tulus, ada tawa yang ringan, ada kelegaan yang tak dibuat-buat. Seseorang nyeletuk, “Bahagia itu ternyata sederhana ya… secangkir teh sore, ngobrol santai, hati tenang.” Yang lain menimpali, “Sitik-sitik disyukuri.”

Ungkapan “sitik-sitik disyukuri” dalam budaya Jawa bukan sekadar kiasan. Ia adalah refleksi hidup yang penuh makna. Dalam kehidupan yang serba cepat dan seringkali memaksakan pencapaian-pencapaian besar, kita sering lupa bahwa bahagia bisa dimulai dari hal-hal kecil. Dari secangkir teh yang hangat, dari angin sore yang sejuk, dari pertemuan yang penuh canda. Ketika hati belajar bersyukur, maka nikmat yang kecil pun terasa berlimpah.

Al-Qur’an mengingatkan kita dalam surat Ar-Rahman dengan ayat yang berulang, “Fabiayyi aalaa’i rabbikumaa tukadzdzibaan”—maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Ini adalah seruan untuk berhenti sejenak, melihat sekitar, dan menyadari betapa banyak nikmat yang sering kita abaikan. Harta, kesehatan, keluarga, waktu luang, dan bahkan secangkir teh sore adalah karunia yang patut disyukuri.

Falsafah Jawa juga memberi sumbangsih penting dalam membentuk kesadaran ini. Melalui ajaran Ki Ageng Suryomentaram yang dikenal dengan 6 Sa, kita diajak untuk hidup selaras dan sederhana:

  1. Sabutuhé – sesuai kebutuhan.
  2. Saperluné – sesuai keperluan.
  3. Sacukupé – tidak berlebihan.
  4. Sabeneré – apa adanya.
  5. Samesthiné – sesuai seharusnya.
  6. Sakepenaké – dengan kelapangan hati.

Ketika seseorang mampu menerapkan keenam prinsip ini dalam hidupnya, maka ia akan lebih mudah merasakan kebahagiaan dalam bentuk yang paling hakiki—tenang, ringan, dan penuh makna. Prinsip ini juga selaras dengan nilai karakter luhur yang dikembangkan LDII dalam 6 Thobiat Luhur, yakni jujur, amanah, mujhid-muzhid, rukun, kompak, dan kerja sama yang baik.

Orang yang jujur dan amanah akan hidup lebih tenang. Yang mujhid-muzhid akan terbiasa hidup penuh usaha dan sederhana. Yang rukun dan kompak akan selalu menemukan tempat kembali saat lelah melanda.

Kesadaran untuk bersyukur dan hidup sederhana juga beririsan dengan manajemen waktu. Di era banjir informasi dan tuntutan multitugas seperti saat ini, mengelola waktu bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga tentang menjaga kewarasan. Menyempatkan waktu untuk secangkir teh sore, berbincang ringan, atau membaca buku sejenak bisa menjadi penyeimbang dari kerasnya ritme kehidupan.

Bahagia memang tidak bisa diukur dari harta atau jabatan. Ia hadir ketika kita mampu menerima dan mensyukuri. Ia tumbuh dari kebiasaan untuk melihat ke dalam, bukan hanya ke luar. Ia muncul ketika kita punya cukup waktu untuk menyapa diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Akhirnya, hidup bahagia itu memang sederhana. Dimulai dari mensyukuri yang kecil, menyederhanakan keinginan, menenangkan batin, dan menata waktu. Dari sana, kita belajar bahwa kebahagiaan bukan soal memiliki lebih banyak, tetapi merasa cukup dengan apa yang ada. Dan siapa sangka, secangkir teh sore bisa menjadi pengingat paling jujur tentang makna itu semua.

Penulis:

Thonang Effendi

Ketua Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII

Tags: Bahagiabersyukursederhana

Related Posts

Murup lan Muni: Seni Memimpin di Tengah Gelombang Digital
Opini

Murup lan Muni: Seni Memimpin di Tengah Gelombang Digital

by admin
July 29, 2025
0

oleh Budi Muhaeni* Di tengah gemuruh algoritma dan derap langkah digital yang tak terhenti, apa sebenarnya esensi kepemimpinan di masa kini? Pernahkah...

Read more
Qiyamullail
Nasehat

Qiyamullail

by admin
July 28, 2025
0

Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan (Ketenangan yang Turun Saat Dunia Tertidur)...

Read more
Cara Wujudkan 3 Kata Kunci Keluarga Harmonis
Nasehat

Cara Wujudkan 3 Kata Kunci Keluarga Harmonis

by admin
July 24, 2025
0

Tiga kata yakni sakinah, mawaddah, dan wa rahmah merupakan impian semua orang ketika memulai kehidupan berumah tangga. Ust. Yoyok Dwi Sasongko dalam...

Read more
Menggenggam yang Abadi
Nasehat

Menggenggam yang Abadi

by admin
July 21, 2025
0

(Menemukan Arah di Tengah Ketidakpastian) Di tengah derasnya arus zaman yang serba cepat, segalanya tampak berubah dalam sekejap. Apa yang kemarin belum...

Read more
Menyulam Hikmah di Balik Cobaan
Opini

Menyulam Hikmah di Balik Cobaan

by admin
July 19, 2025
0

oleh Wanhat DPD LDII Balikpapan Budi Muhaeni Hidup ini adalah rentetan episode, sebagian dihiasi tawa dan kebahagiaan, sebagian lagi diuji dengan air...

Read more
Lelah – Jadi Penerima Pesan
Nasehat

Lelah – Jadi Penerima Pesan

by admin
July 14, 2025
0

Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan (Belajar Diam yang Cerdas) Ada sebentuk...

Read more
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.com

Follow Us

Recent News

Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

August 1, 2025
Bekali Keterampilan Mendidik Anak, LDII Solok Helat Edukasi Parenting Skill

Bekali Keterampilan Mendidik Anak, LDII Solok Helat Edukasi Parenting Skill

August 1, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In