Kediri (27/11). Tim Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI meninjau program percepatan penurunan stunting di Posyandu Seruni, Ponpes Wali Barokah. Kunjungan yang dipimpin Plt. Asdep KGPK, Siti Alfiah, dan Tenaga Ahli Advokasi TPPS, Alie Sadikin, merupakan bagian dari monitoring dan evaluasi (Monev) nasional.
Kota Kediri mendapat apresiasi karena berhasil meraih Peringkat 2 Nasional dalam kinerja terbaik penanganan stunting. “Penurunan kasus di Posyandu Seruni sangat signifikan. Dari lebih 20 kasus menjadi 14 dalam satu tahun, sekitar 10 anak berhasil keluar dari status stunting,” jelas Alie Sadikin.
Meski demikian, ia mengingatkan perlunya penguatan pada cakupan imunisasi, ASI eksklusif, dan pemenuhan MPASI sesuai standar. “Target nasional 2030 adalah 5 persen. Dengan penurunan tahunan baru sekitar 1%, kerja bersama semua pihak sangat dibutuhkan,” tegasnya.
Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir, mencatat terdapat sekitar 700 balita stunting dari total 14.000 balita. Menurutnya, capaian Kota Kediri tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor.
Ponpes Wali Barokah dipilih sebagai lokasi Monev karena dinilai sukses menjalankan intervensi stunting berbasis komunitas melalui program SPPTG dan pemberian PMT bulanan. Ketua Ponpes, KH. Sunarto, berharap model kolaborasi pemerintah–pesantren ini dapat direplikasi daerah lain.












