Kediri (18/8). Ratusan pemuda LDII dari PAC dan PC Kabupaten dan Kota Kediri mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kaderisasi bertajuk “Mewujudkan Generasi LDII Profesional Religius, Berkarakter Luhur Menuju Indonesia Emas 2045”. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, 15 sampai 16 Agustus bertempat di Aula PAC LDII Bangkok, Kediri.
“Saat ini, muncul berbagai tantangan akhir zaman yang harus dihadapi. Dengan memliki keimanan yang kokoh diharapkan tidak akan mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif. Maka penting bagi pemuda memahami ilmu agama, sebab merekalah yang kelak akan menggantikan peran para senior,” jelas Ketua Pemuda LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno
Ia menjelaskan tujuan kegiatan tersebut salah satu usaha untuk mencetak generasi muda LDII yang unggul secara mental, spiritual, dan sosial. Prayitno berharap pemuda LDII bisa menjadi bagian penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kegiatan ini menjadi wadah pembinaan generasi muda agar siap menjadi pemimpin masa depan. Kegiatan ini untuk menyiapkan pemuda LDII yang memiliki daya juang tinggi, berkarakter luhur, profesional sesuai bidangnya, sekaligus tetap religius dalam menjalankan ajaran agama,” Ketua panitia, Moch. Huda Mei Setio.
Ia menjelaskan dengan kegiatan ini, LDII tidak perlu khawatir estafet kepemimpinan akan terputus karena kaderisasi dijalankan dengan baik dan optimal. Setio menjelaskan kegiatan hari pertama adalah Forum Group Discussion (FGD).
“Para peserta membahas berbagai program dan solusi untuk meningkatkan peran pemuda LDII di tingkat PC dan PAC. Sedangkan hari kedua, peserta mengikuti jalan santai, dilanjutkan dengan kegiatan outbond,” jelasanya
Ia menerangkan, melalui permainan tersebut para peserta diajak belajar pentingnya kerja sama, komunikasi, dan kekompakan. Selain itu juga belajar untuk mengambil hikmah dari setiap permainan.
“Peserta juga dibekali pelatihan menjadi *Master of Ceremony* (MC) oleh Moch. Zainul Arifin. Dalam sesi ini, pemuda dibekali keterampilan menjadi *public speaker* yang dapat membawakan acara dengan baik sehingga dapat berjalan sukses karena dibawakan dengan profesional,” tuturnya.
Setio menerangkan seorang MC itu bukan sekadar pembawa acara, tapi juga wajah dari sebuah kegiatan. “Jika MC-nya baik, acaranya akan hidup. Karena itu, penting bagi generasi muda LDII untuk terampil berbicara di hadapan publik,” tutupnya.