Palopo (24/6). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Palopo melalui Penggerak Pembina Generus (PPG) mengadakan sosialisasi buku materi pembelajaran pada Jumat (21/6). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pendidik LDII dalam menyampaikan materi program pembinaan generasi penerus (generus).
“Kami ingin guru-guru kami bisa menguasai materi yang akan disampaikan sesuai jenjang umurnya masing-masing,” ujar Ketua PPG, Mubaroq Abubakar. Targetnya mencakup Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga kelas 6 Sekolah Dasar (SD), serta jenjang pra-remaja (SMP) dan remaja (SMA).
Pada sosialisasi buku materi pembelajaran, Mubaroq menargetkan tiga kelompok utama. Pertama, tenaga pendidik (guru) supaya bisa menguasai materi-materi yang akan disampaikan sesuai dengan jenjang umurnya masing-masing.
Kedua peserta didik (santri). Ia menjelaskan salah satu materi yang harus dikuasai sesuai jenjang umurnya. “Anak usia kelas 1 SD ditargetkan sebisa mungkin sudah bisa membaca huruf berharokat fathah pada semester pertama. Kemudian pada semester kedua bisa membaca huruf dengan berharokat kasroh dengan panjang satu alif dan seterusnya,” jelasnya.
Ketiga, orangtua santri. Para orangtua diharapkan bisa memahami materi-materi yang telah diprogramkan. “Orangtua diharapkan memahami target pencapaian anak-anak mereka dalam program pendidikan ini,” harap Mubaroq.
Ia menyebut, kegiatan ini sangat penting dan diperlukan untuk penyeragaman materi. Di samping itu, warga LDII tersebar di berbagai wilayah dengan kondisi dan latar belakang yang berbeda-beda. “Dengan adanya sosialisasi dan penyeragaman materi ini, kami berharap tidak ada perbedaan jauh atau ketinggalan di dalam mengejar target-target materi yang diprogramkan,” kata Mubaroq.
Sehingga apa yang diharapkan dalam program-program pembinaan generus LDII bisa berjalan secara serempak bersamaan menghasilkan generasi-generasi unggul yang profesional religius.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen LDII dalam memastikan kualitas pendidikan bagi generasi penerusnya, menciptakan individu yang tidak hanya berwawasan luas tetapi juga memiliki dasar keagamaan yang kuat.