Data BKKBN tahun 2024, sebanyak 57% ibu di Indonesia mengalami depresi ringan setelah melahirkan. Belum lagi beban pekerjaan yang harus dikerjakan ibu, mulai dari mengurus anak, pekerjaan rumah, pekerjaan kantor ditambah perubahan hormon saat premenstrual syndrome (PMS), atau saat menjelang menstruasi. Juga ketika sedang hamil, ibu bisa lebih mudah tersinggung atau mengalami perubahan mood, yang menimbulkan rasa marah yang tak terkendali.
Berikut tips mengontrol rasa marah ibu dari psikolog dan psikoterapis Surabaya yang juga Pengurus Biro Pengabdian Masyarakat DPW LDII Provinsi Jawa Timur Sovia Sahid. Pertama, saat marah, ibu bisa berstighfar.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Psychology, disebutkan bahwa praktik spiritual dan refleksi diri bisa membantu mengendalikan impuls negatif, termasuk rasa marah dan iri hati. Ini karena saat kita istighfar, kita secara nggak sadar sedang melatih kesabaran dan kebesaran hati.
Kedua, ibu bisa menarik nafas tahan 8 hitungan lalu hembuskan. Bila marah belum hilang. Cara ketiga yaitu pindah tempat, misal ibu sedang marah di dapur, pindahlah ke tempat yang lebih nyaman misalnya ke kamar atau pekarangan rumah.
Cara keempat, ibu bisa menggunakan media air untuk menghilangkan marah seperti dengan berwudu. Bisa juga, mandi air hangat agar lebih relaks, minum air hangat, membenamkan wajah ke dalam baskom dengan air hangat atau dingin, dengan menahan nafas sekian detik lalu mengangkat wajah kembali. Itu dapat menurunkan tekanan darah dan degup jantung sehingga bisa lebih relaks.
Sovia menambahkan menurut salah satu penelitian di Inggris mengatakan bahwa air bisa menjadi salah satu media peredam amarah. Namun Sovia menghimbau jika rasa marah ini terus berulang dan sulit dikelola hingga menjadi trauma dan menggangu aktivitas ibu sehingga ibu menjadi sedih berkepanjangan tanpa alasan yang jelas, stress jangka panjang Kondisi ini muncul dengan rasa kegelisahan, kecemasan, dan mudah tersinggung. Dan menarik diri dari lingkungan, ibu harus ke tenaga profesional atau psikoterapis untuk menghilangkan trauma tersebut.