Ketapang (16/7). Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (FORSGI) Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat menggelar turnamen sepak bola usia dini kategori U-10 dan U-12 pada Sabtu (12/7). Acara itu sebagai wadah pembinaan karakter luhur lewat kompetisi sepak bola bagi usia dini.
Dewan Pembina FORSGI Ketapang H. Marmin yang membuka acara mengapresiasi jalannya acara itu. “Alhamdulillah akhirnya turnamen FORSGI bisa terlaksana, dan sebuah kemajuan yang terus ditingkatkan, karena melalui sepakbola, pembinaan 29 karakter luhur bisa diterapkan,” jelasnya.
Marmin mengatakan, karena pengaruh budaya yang merusak moral generasi saat ini semakin besar, maka dirinya sangat mengapresiasi terselenggaranya turnamen sepakbola usia dini sebagai langkah antisipasi.
“Artinya ini langkah maju dalam rangka mengantisipasi budaya dari luar masuk lewat gawai yang merusak moral generasi. Bahkan indikator program pembinaan generasi yang berkarakter sudah berjalan,” tegas Marmin.
Sedangkan Ketua FORSGI Ketapang Usup Supriatna menjelaskan turnamen itu merupakan bagian dari program pembinaan berkelanjutan yang tidak hanya menekankan pada kemampuan teknis, tetapi juga penanaman nilai-nilai luhur seperti sportivitas, kerjasama, disiplin, dan tanggung jawab.
“Kami ingin membentuk generasi muda yang tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat. Turnamen ini adalah wahana untuk menyalurkan bakat sekaligus membina mental juara,” ujarnya.
Dengan motto “Jeli dalam Pembinaan, Peduli dalam Karakter dan Teliti dalam Talenta” FORSGI Ketapang membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya tentang kemenangan, tapi juga tentang bagaimana membentuk generasi muda yang berkualitas, baik secara fisik maupun mental.
“Jadi target utama adalah menjadikan generasi yang berkarakter. Ketika jadi pemain maka nilai-nilai karakter luhur juga wajib diterapkan, sehingga sportivitas akan berjalan dengan baik,” kata Supriatna.
Ia juga menambahkan, turnamen FORSGI usia dini masih perdana, namun antusias orang tua dan anak-anak cukup luar biasa. “Semoga ini terus bisa kami tingkatkan, karena wajah ceria terpancar dari anak-anak dan orang tua juga turut mendukung dengan pembinaan karakter melalui sepak bola. Kami sangat berharap dukungan dan doa semua pihak sehingga pembinaan karakter ini bisa berjalan dan terus diperkuat,” imbuh dia.
Turnamen ditutup dengan penyerahan hadiah dan foto bersama seluruh peserta. FORSGI Ketapang berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan serupa secara rutin demi mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia melalui olahraga yang sehat dan bermakna.
Dari kompetisi itu, terpilih sebagai top skor adalah Fiki Ibnu Jumar yang mampu mencetak 12 gol dan Walid Wabdullah sebagai pemain terbaik.